MAKRIFAT DUNIA THAREQAT 1
Moch Djamhar Abdul Karim :
================
MAKRIFAT
DUNIA THAREQAT
================
Seri : Kesatu
"Kita Seringkali Mendengar Ttg 4 Hal Wilayah didalam Ajaran Islam, yaitu : Syareat, Thareqat, Hakikat dan Makrifat sedangkan dalam Kefahaman MURRI ditambahkan Satu yaitu Islam, sebab Wilayah Islam yg dimaksud Adalah Wilayah yg sudah Paripurna sebab Kalau sudah Masuk Wilayah Islam, diarahkan Kemanapun dan Jadi Apapun Tetap Ia akan Selamat. Maka itu, dikenalah di MURRI ini dgn Ungkapannya : *"Awwaluddin Makrifatulloh Wa Akhiiruddin Diinul Islam, Awalnya Beragama itu Makrifat kepada Alloh SWT (Secara Ruhani) sedangkan Akhirnya Beragama Adalah Diinul Islam (Tegaknya Islam didalam Diri)".* Maka itu Tuan Syekh AQJ Terkenal Memiliki Gelar *"Syekh Muhyiddin, yaitu : Guru Yang Menghidupkan Agama (Pondasi Islam)"*, Maka itu Iblis Laknatulloh pun Terkenal sbg Makhluk yg Telah Makrifat pada Alloh SWT Tetapi Makrifatnya Ia Menjadikan Iblis ndak Selamat, Maka Makrifat itu Adalah Pintu Gerbang Awal didalam Beragama sedangkan Akhirnya Adalah Tegaknya Diinul Islam spt Apa yg ditegakan oleh Rosululloh S.A.W. dan juga Cucunya Nanti yaitu : *Kholifah Akhir Jaman yg Kita Kenal dgn Gelar Imam Mahdi*, yakni : Pemimpin Umat yg selalu dibimbing oleh Petunjuk Alloh SWT Berupa Ilham didalam Kepemimpinannya itu shg Menjadi Tertatalah Umat dibawah Kepemimpinannya saat itu".
"Keempat Wilayah yg Terkenal itu Pabila ditambahkan dgn Lafadz *"Alloh SWT"* Menjadi : *"Syareatulloh, Thareqatulloh, Hakekatulloh, Makrifatulloh"*, Namun Takala ditambahkan Lafadz *"Islam"* maka Keempat Wilayah itu Menjadi *"Syareatul Islam, Thareqatul Islam, Hakekatul Islam dan Makrifatul Islam"*. Sebab Keempat Wilayah itu Semua dihadapkan kpd Alloh SWT dan Keempatnya itu Termasuk Kedalam Bagian Terkecil pada Wilayah Ajaran Keislaman. Thareqat Adalah Wilayah Kedua Setelah Syareat, maka dalam Kefahaman MURRI pun Berpendapat Bahwa : *"Thareqat itu Bagian Terkecil dari Kegiatan MURRI, sebab Ibarat Rukun Islam maka Thareqat itu spt Ibadah Haji, maka Wajib Bagi yang Mampu Perginya Artinya Pabila Sahabat MURRI Mampu maka Wajib Berthareqat, Apalagi dituntun dan dipandu dgn Kefahaman-kefahaman Selama ini yg MURRI Sampaikan Adalah dari Wilayah Syareat sampai Diinul Islam sudah dijabarkan Menjadi Kajian Sehari-hari".* Baiklah pada Hari ini Saya akan Sampaikan Beberapa Hal Ttg Isi Aturan Main didalam Berthareqat itu, yakni sbb : *"Tentang Hukum Masuk Thareqat, Pabila Seseorang hendak Masuk Thareqat itu Niatnya Kerna Alloh SWT Tuk Membersihkan dari Sifat-sifat yg Sayyiat (Jelek) dan Madzmumah (Tercela) lalu Menghiasinya dgn Sifat-sifat yg Baik (Hasanah), Terpuji (Mahmudah) dan Mulia (Karimah) maka Hukum Masuk Thareqatnya itu Menjadi Pardhu ‘Ain, Artinya : Wajib dilaksanakan olehnya sama spt Ia Menjalankan Sholat Lima Waktu saja. Tetapi Pabila Ia Masuk Thareqat itu Khusus Tuk Mengamalkan Awrod (Wiridan Istiqomahnya) maka Hukumnya Sunnah Muakad. Adapun Mengamalkan Awrod Thareqat setelah Ia Baiat kpd Guru Mursyidnya maka Hukumnya Wajib Tuk diamalkan sebab Baiat itu Adalah Janji Setia, Cuman Wajib ini Terbagi Dua yaitu : Wajib Mutlaq dari Alloh SWT sedangkan Wajib Aridhi dari Guru Mursyidnya itu, Artinya : Pabila Ia ndak Mengerjakan Perintah Alloh SWT spt Sholat Lima Waktu maka Ia Berdosa kpd Alloh SWT, Begitu juga Pabila Ia ndak Mengerjakan Awrod setelah Baiat maka Ia Berdosa kpd Guru Mursyidnya itu, Namun Pabila Ia Meminta Maaf atas Kelalaiannya itu lalu dimaafkan oleh Guru Mursyidnya itu maka Ia Menjadi ndak Berdosa lagi kpd Guru Mursyidnya itu Baik Zhohir maupun Bathin, Baik didunia Maupun diakhirat Kelak, Inilah yg dinamakan dgn Wajib Aridhi".* Kalam Alloh SWT QS. Al Isro Ayat 34 :
...وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْــئُوْلًا
*"...Dan Penuhilah Janji, karena Janji itu Pasti dimintai Pertanggungjawabannya".* Dahulu dijaman Nabi S.A.W. Terjadi Peristiwa Baiat kpd Para Sahabat shg dgn Baiat itu Berjanji Setia Apapun yg Terjadi Tetap Setia kpd Rosululloh S.A.W. shg Kaum Kuffar Quroisy saat itu Menjadi Takut kpd Kaum Muslimin dan Akhirnya Islam Menang dan Kaum Muslimin Aman Khususnya yg Berhaji dan Berumroh ke Wilayah Mekah Kala itu. Begitupun dgn *Kekufuran dan Kemunafikan didalam Diri*, Bisa dilemahkan oleh Berjanji Setia kepada Guru Mursyidnya itu dgn Cara Baiat Thareqat, Inilah Salah Satu Manfaatnya disamping itu juga Lebih Mudah Nyambung didalam Awrod yg sedang diamalkannya itu".
"Adapun Mengenai Mentalqinkan or Mengajarkan Dzikir dan Wirid kepada Murid, itu dihukumi Sunnah Mu'akad karena Dzikir dan Wirid yg Bersanad itu disebut sbg Thareqat, dan yg dinamakan *Thareqat itu Adalah Bersambungnya Sanad kepada Rosululloh S.A.W.* shg dikenal dgn Sanad yang Shohih. Sebenarnya Ini dinamakan Sanad Zhohiri, Adapun Sanad Bathininya Adalah Awrod yg diamalkan itu Pabila Memang sudah Bersambung dgn Rosululloh S.A.W. maka Itulah yg sebut sbg Sanad Bathin shg *Sanad Shoheh itu Berlaku Zhohir Wal Bathin*, Maka itu Sangatlah Penting Bagi Para Sahabat MURRI, yaitu : *"Mempelajari Ilmu yg akan Membuat Sah dalam Beribadah kpd Alloh SWT shg Menjadi Sampai (Wushul) kepada Alloh SWT Mendapatkan Rahmat dan RidhoNYA Semata"*, didalam Kitab Al-Ma’aariful Muhammadiyah Hal. 81 : *"Sanad Para Wali kepada Rosululloh S.A.W. Itu Benar (Shohih)".* Ada didalam Kitab Hadits dari Sayyidina Ali Karomallohu Wajhah Bertanya : *"Yaa Rosululloh, Tunjukkanlah kepadaKu Jalan Terdekat kepada Alloh SWT yg Paling Mudah bagi Hamba-hambaNYA dan yg Paling Utama bagi Alloh SWT.?"*, maka pada saat itu Rosululloh S.A.W. Bersabda : *"Kiamat ndak akan Terjadi ketika di Bumi ini Masih Terdapat Orang yang Mengucapkan 'Alloh' (Artinya Menyebut Alloh.. Alloh.. Alloh..)".*
*Bersambung...
Komentar