TARIKH HADRMAUT KE-5
Moch Djamhar Abdul Karim :
==================
*MAKRIFAT*
*TARIKH HADRMAUT*
==================
Seri : Kelima
LANJUTANNYA...
106. Para Sahabat Nabi Banyak yang Wafat di Zanbal Tarim dan ndak diketahui Kuburnya. Akan tetapi Syaikh Abdurahman Assaqqaf bin Muhammad Maula Dawilah Berkata : *"Sesungguhnya letak Kubur Para Sahabat Nabi Sebelah Timur dari Kubur Al Ustadz Al A'zhom Muhammad bin Ali Al Faqih Al-Muqoddam"*, yaitu Pabila Seseorang Melempar Batu kearah Timur Sekuat Tenaganya maka disitulah Letak Makamnya.
107. Makam Para Sahabat Nabi Awalnya Ada, Namun dijaman dirusak oleh Kaum Khowarij sampai Rata shg dikemudian Hari Kesulitan didalam Menandainya.
108. Berkata Syaikh Muhammad bin Aflah : *"Sesungguhnya dari Masjid Abdullah bin Yamani sampai akhir Pemakaman Zanbal terdapat Perkuburan para Ulama dan Auliya"*.
109. Menurut Ulama Kasyaf Tarim dan Selain Tarim bahwa Rosululloh S.A.W. dan Para Sahabatnya sering Berziarah ke Pemakaman Zanbal Tersebut.
110. Pertama Kali makam yang diziarahi diperkuburan Zanbal adalah Makam Al-Ustadz Al-A'zham Muhammad bin Ali al-Faqih Al-Muqaddam.
111. Berkata Syaikh Ahmad bin Muhammad Baharmi : *"Saya melihat Sahabat Abu Bakar dan Umar Rodgiallohu Anhuma dalam Mimpi berkata kepada Saya : *"Jika engkau ingin Berziarah ke Zanbal maka yang Pertama kali diziarahi adalah Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali, kemudian Ziarahilah Siapa yang engkau Kehendaki"*.
112. Berkata sebagian para Saadah Al-Akbar : *"Barangsiapa Berziarah kepada orang lain sebelum berziarah kepada al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali, maka Batallah Ziarah Zanbalnya"*.
113. Tartib Ziarah Zanbal itu Aturan Mainnya sbb : 1. Ziarah kepada Al Faqih Al Muqodam 2. Kemudian Ziarah kepada Syaikh Abdullah bin Alwi Ba'alwi (Cucunya) 3. Lalu ke Alwi bin Al-Faqih al-Muqaddam (Anaknya) 4. Kemudian ke Imam Salim bin Basri 5. Setelah itu ke Syaikh Abdulloh bin Al-Faqih al-Muqaddam 6. Lalu ke Ali bin Muhammad Shahib Marbath 7. Kemudian ke Ali bin Abdullah Ba'alwi 8. Setelah itu ke Syaikh Abdurahman Assaqqaf dan Ayahnya Muhammad Maula Dawilah 9. Lalu ke Ayahnya Ali bin al-Faqih al-Muqoddam 10. Kemudian ke kakeknya Ali bin Alwi Kholi' Qosam 11. Setelah itu ke Muhammad bin Hasan Jamalullail dan ayah serta Kakeknya 12. Lalu ke Syaikh Muhammad bin Ali Aidid, Ali, Muhammad, Alwi, Syech bin Abdurahman Assaqqaf, kemudian ziarah kepada Syaikh Umar Muhdhor, Syaikh Ali bin Abi Bakar al-Sakran, kemudian Syaikh Hasan Alwaro' dan ayahnya Syaikh Muhammad bin Abdurahman, kemudian kepada Paara Auliya Aholihin seperti al-Qadhi Ahmad Ba'isa, kemudian Syaikh Abdullah Alaydrus, Syaikhoin Muhammad dan Abdullah bin Ahmad bin Husin Alaydrus, kemudian Syaikh Abdullah bin Syech, Sayid Ali Zainal Abidin bin Syaikh Abdullah.
114. Ada juga Orang Tertentu yg Berziarah Zanbal itu dimulaidari Maqbaroh Ali Kholi Qosam laluke Al Faqih Muqoddam, karena Ali Kholi Qosam ini Orang yg Pertama Kali dimakamkan di Zanbal.
115. Selain Pemakaman Zanbal, terdapat pula Pemakaman Furait yaitu Gunung Kecil yg dibawahnya Banyak Makam Para Masyaikh, Ulama dan Sholihin yg Jaraknya dgn Zanbal hanya Terpisah oleh Jalan Raya, Padahal Dahulunya Menyatu.
116. Dipemakaman Furait dikuburkan Keluarga Bafadhal serta Para Ulama, Auliya dan Sholihin yang tak Terhitung Jumlahnya.
117. Syaikh Abdurahman Assaqqaf bin Muhammad Maula Dawilah berkata : *"Ditempat itu dikuburkan lebih dari 10.000"*.
118. Beberapa Ulama Kasyaf Tarim Menyaksikan dan Berkata : *"Sesungguhnya Rohmat Alloh Turun Pertama Kali dipemakaman Furait"*.
119. Syaikh Abdurahman Assaqqaf, Sayid Abdullah bin Ahmad bin Abi Bakar bin al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali dan sebagian ulama di Makkah menceritakan bahwa dibawah Tanah Furait terdapat Taman dari Taman-taman Surga shg Tanahnya diberkahi dan dirahmati.
120. Dipemakaman Furait, mulai Ziarah diawali kepada Syaikh Salim bin Fadhal, kemudian Syaikh Fadhal bin Muhammad bin Al-faqih Ahmad, Syaikh Fadhal bin Muhammad, kemudian kepada Syaikh Ahmad Yahya dan Ayah serta Pamannya, kemudian Syaikh Ibrahim bin Yahya Bafadhal, Syaikh Abu Bakar bin Haj, kemudian kepada Imam al-Qudwah Ali bin Ahmad Bamarwan, Al-Arif Billah Umar bin Ali Ba'umar, Imam Ahmad bin Muhammad Bafadhal, Ali bin al-Khatib, Syaikh Abdurahman bin Yahya al-Khatib, Syaikh Ahmad bin Ali al-Khatib, Imam Ahmad bin Muhammad bin Abilhub dan Anaknya Said, Imam Saad bin Ali.
121. Pemakaman Ketiga yang Terkenal di kota Tarim adalah pemakaman Akdar. Di perkuburan Akdar, yang dimakamkan disana di antaranya para ulama, auliya' al-arifin dari keluarga Basri, keluarga Jadid, keluarga Alwi, keluarga Bafadhal, keluarga Baharmi, keluarga Bamahsun, keluarga Bamarwan, keluarga Ba'Isa, keluarga Ba'ubaid dan lainnya.
122. Kaum Alawiyin tetap dalam kebiasaan mereka menuntut ilmu agama, Hidup Zuhud di dunia (ndak Bergelimang dalam Kesenangan Duniawi) dan mereka juga Menghindar dari Popularitas (Syuhrah).
123. Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata : *"Syuhrah bukan adat kebiasaan Kami, Kaum Alawiyin dan Kedudukan kami para sayid Alawiyin ndak dikenal orang. Jadi ndak seperti yang ada pada beberapa wali selain mereka (kaum Alawiyin), yang Umumnya mempunyai sifat-sifat Berlainan dengan sifat-sifat tersebut. Sifat Tersebut merupakan soal besar dalam Bertaqarrub kepada Alloh SWT dan dalam Memelihara Keselamatan Agama (Kejernihan Iman)"*.
124. Imam Al-Haddad berkata : *"Dalam setiap Jaman selalu ada Wali-wali dari Kaum Alawiyin, ada yang Zahir (Ma'ruf or Masyhur) dan ada yang Khomil (Mastur), yg dikenal ndak perlu Banyak, cukup hanya seorang saja dari mereka sedangkan yang lainnya biarlah ndak dikenal. Dari satu keluarga dan dari satu negeri tidak perlu ada dua atau tiga orang wali yang dikenal"*.
125. Soal Assitru (Menutup Diri) Berdasarkan Dua Hal : Pertama, seorang Wali Menutup dirinya sendiri hingga ia sendiri ndak tahu bahwa dirinya Adalah Seorang Wali. Kedua, Wali yang Menutup dirinya dari Orang lain, yakni hanya dirinya sendiri yang Mengetahui bahwa dirinya Wali, tetapi ia Menutup (Merahasiakan) hal itu kepada Orang lain. Orang lain ndak mengetahui sama sekali bahwa ia adalah Seorang Wali.
126. Habib Abdullah Al-Haddad : *"Apakah mereka semua telah mati, apakah mereka semua telah Musnah, ataukah mereka Bersembunyi, karena semakin Besarnya Fitnah"*.
127. Tidak Tampaknya Para Wali merupakan hikmah Alloh SWT, begitu pula Tampaknya Para Wali. Tampak or ndak Tampak maka Para Wali bermanfaat bagi Manusia.
128. Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi pernah ditanya : *"Apakah manfaat dari ketidak tampakan Para Wali ?". Beliau menjawab : "Tampak or ndak tampaknya Para Wali Alloh itu sungguh Bermanfaat bagi masyarakat dan juga bagi wali itu sendiri. Sebab, sang wali dapat beristirahat dari manusia dan manusia Terhindar dari Sikap ndak Beradab kepadanya, Mungkin engkau meyakini kewalian Seseorang, tetapi setelah engkau melihatnya engkau lalu berprasangka Buruk kepadanya"*.
129. Seorang yang saleh bukanlah orang yang mengetahui Kebenaran melalui Kaum Sholihin. Akan tetapi Orang saleh adalah orang yang mengenal Kaum Sholihin melalui Kebenaran.
#Lanjut... Seri Keenam.
Komentar