ILMU DAGANG ILMU PENGALAMAN

Moch Djamhar Abdul Karim :
=================
ILMU DAGANG
ILMU PENGALAMAN
=================

Assalamu'Alaykum Wr Wb Abah..
ingin bertanya Abah sy lagi buka warung jus,sop buah,sosis bakar,jagung susu keju, tapi Abah kenapa yaa jarang yg beli, kebanyakan yg kebuang makananya karena basi,,jadi bubajir Abah..Mohon penjelasanya Abah..apa tempatnya ga cocok apa gimana Abah..soalnya sy jualan gini baru baru belajar..🙂 Mohon Maaf Abah🙏

==========
Wslm Wr Wb,
Jangankan Kamu yg Baru Pedagang yg Lama pu  sama saja, Jualan itu Ada Ilmunya, Nah yg Cari Caranya Itu Tugas Managernya, sedangkan Anak Buah Tugasnya Menjual Barang dgn Ramah Tamah spt Para Karyawan Mart juga Setiap Pagi di Brefing Terus agar Meningkatkan Pelayanannya. Butuh Banyak Sharing Ilmu Dagang or Usaha dan Sharing Ilmu Pengalaman dgn Sesama Pedagang or Usahawan.

"Misalkan Ketika Produk itu Laku Sehari-sehari contoh Kalau di Matrial itu Semen, Kalau di Warung Sembako itu Minyak Sayur, Beras, Sabun Cuci maka Produk yg Seperti itu dimurahkan Tujuannya agar Konsumen Banyak yg Datang, sebab Intinya Konsumen itu Barangnya Bagus Tapi Murah Apalagi Murah Meriah. Nah Takala Konsumen Ramai Berdatangan maka Produk yg Lainnya Pasti dibeli juga dan Produk Lainnya itu Baru Kamu Naikan Sedikit, Tujuannya tuk Menyeimbangkan Pemasukan".

"Sebenarnya Banyak Hal, Maka itu Rata-rata Pedagang itu Aqal dan Rasionya digunakan, Insting dan Feelingnya dipakai, juga Berdoa yg Tulus Ikhlas sebelum dan sesudah Usaha agar Alloh SWT Memberkahkan dan Meridhoi Kita dan Keluarga. Pabila Berdagangnya Jujur, Benar maka si Penjual jadi Sholeh dan Sholehah juga Anak Cucunya karena diberi dari Harta Terbaik Turut jadi Sholeh dan Sholehah juga Nantinya".

*"Dari Sahabat Ruf’ah bin Rafi’ R.A. Berkata :*

أن النبى صلى الله عليه وسلم سئل أى الكسب أطيب قال عمل الرجل بيده وكل بيع مبرور.

*“Sesungguhnya Nabi Muhammad S.A.W. Pernah ditanya Ttg Usaha Apa yg Paling Baik, Nabi S.A.W. Bersabda : “Usaha Seseorang dgn  Tangannya Sendiri dan Jual Beli yg Mabrur (Baik, benar Secara Syariat dan juga Jujur)”, HR. Imam Al Bazaar dan dishohehkan oleh Imam Al Hakim.*