KERAMAT AIR MATA AROSBAYA MADURA
Moch Djamhar Abdul Karim :
=================
KERAMAT AIR MATA
AROSBAYA MADURA
=================
*Air Mata Isteri
Ku Mau Cerita,
"Pada Jaman Pemerintah Sultan Agung di Mataram. Pada Suatu Hari Beliau Kedatangan Rombongan dari Sampang Madura yg dipimpin oleh Panimbahan Jurukiting. Maksud dan Tujuan Kedatangannya Adalah Tuk Menghadapkan Seseorang yg Bernama Raden Praseno yaitu salah satu Putra raja arosbaya yg Bernama Raden Koro yg Bergelar Pangeran Tengah".
"Setelah Maksud Kedatangannya dijelaskan kepada Sultan Agung Ttg Asal Usul R. Praseno, kemudian Beliau Merasa Sangat Iba dan Menaruh Rasa Sayang kepada R. Praseno. Hal ini disebabkan antara lain karena Ia telah ditinggalkan oleh Ayahnya ketika Ia Masih Kecil. Karena itulah kemudian R. Praseno Mendapat Kepercayaan dari Sultan Agung dan diangkat Tuk Menjadi Raja dan diberi Kekuasan di Arosbaya, Berkedudukan di Sampang dgn Mendapat Gelar Pangeran Cakraningrat I yg Menggantikan Pamannya yg Bernama Pangeran MAS. Beliau Mempunyai Seorang Permaisuri yg Bernama Syarifah Ambami. Walaupun P. Cakraningrat I ini Memerintah di Madura, Tetapi Beliau Banyak Menghabiskan Waktunya di Mataram, Membantu Sultan Agung. Sedang Pemerintahan di Madura, Selama Beliau Berada di Mataram, Masih Tetap Berjalan Lantjar Djaya".
"Melihat Keadaan yg demikian, Istrinya Syarifah Ambami Merasa Sangat Sedih. Siang malam Beliau Menangis Meratapi Dirina. Akhirnya Beliau Betekad Tuk Menjalankan Pertapaan. Kemudian Bertapalah Beliau disebuah Bukit yg Terletak didaerah Buduran Arosbaya. Dalam Tapanya itu Beliau Senantiasa Memohon dan Berdoa kepada yg Maha Kuasa, Memberikan Keturunannya Kelak sampai pada Tujuh Turunan dapat di takdirkan Tuk Menjadi Penguasa Pemeritahan di Madura. Dikisahkan pula Bahwa dalam Pertapaannya itu Beliau Bertemu dgn Nabi Khidir A.S. Dari Pertemuannya itu pulalah Beliau Memperoleh Kabar Bahwa Permohonananya Insya Alloh dikabulkan. Batapa Senang nya, Akhirnya Beliau Bergegas Pulang Kembali ke Sampang, selang Beberapa Lama kemudian P. Cakraningrat I Datang dari Mataram. Di Seritakanlah Semua Pengalamannya Semenjak Suaminya Berada di Mataram, bahwa Beliau Menjalankan Pertapaan dan diceritakan pula Hasil Pertapaannya kepada P. Cakraningrat I".
"Setelah Selesai Mendengarkan Cerita istrinya itu, P. Cakraningrat I Bukanlah Merasa Senang, akan Tetapi Beliau Merasa Bersedih dan Kecewa Terhadap Istrinya, Mengapa Beliau hanya Berdoa dan Memohon hanya sampai Tujuh Turunan saja. Melihat Kekecewaan yg Terjadi pada Diri P. Cakraningrat I ini, Beliau merasa Berdosa dan Bersalah terhadap suaminya. Setelah P. Cakraningrat I Kembali ke mataram, beliau pergi Bertapa lagi Ketempat Pertapannya yg dulu. Beliau Memohon agar semua Kesalahan dan Dosa Terhadap Suaminya diampuni. Dengan Perasaan Sedih Beliau terus Menjalani Pertapaan nya. Beliau selalu Menangis, Menangis dan Terus Menangis shg Air Matanya Mengalir Membanjiri Sekeliling Tempat Pertapaannya sampai Beliau Wafat dan dikebumikan di Tempat Pertapaannya yg sampai Sekarang Kita Kenal dgn Nama : "Makam Keramat Air Mata, Bukan : "Makam Keramat Air Mata Ibu" spt yg Beredar dimana-mana. Ketika Saya dan Bersama Para Sahabat MURRI Madura Berziarah ke Tempat yg dimaksud lalu Saya Menimba di "Sumur Air Mata" yg Termasuk Dalam dan Sedikit Airnya hanya saja ndak Kering-kering Sekitar Berjarak 50 Meteran Berjalan Kaki dari Maqbaroh Pasareannya. Lalu Setelah itu Kami pun Sholat Ashar Berjamaah di Masjid Tuanya yg Baru dipugar Kembali".
===============
Ku Mau Cerita Lagi,
"Ini Ada Pengalaman Baru yg Unik Beberapa Mingguan ini Ttg Merah Dal Lima, bahwa Banyak Ulama (Ajengan, Kyai, Ustadz, Gus, dkknya) dan juga Paranormal yg Memburu Saya yg Katanya dibadan Saya ini Banyak Mdnya sebab Mereka Melihatnya ketika Berjumpa dgn Saya. Ini Unik juga, Padahal Itu Nama Saya Kalau disingkat Yah *_^. Mereka Butuh itu Katanya Tuk Berbagai Keperluan Hajjat Mereka, spt : Mau Membangun Ponpesnya (Pinjam), Ada yg Mau dimaharkan, Ada Tuk Tujuan Tertentu Lainnya. Nih Saya Kasih Tahu Yah, Cara Mendapatkannya itu Adalah Bukan dgn Tirakat ini dan itu Tetapi Kembali pada Diri Kita Sendiri sebab Akan Banyak yg Berdatangan pada Menitipkan or Mengamanahkan or Mewariskan Md itu kpd Orang yg dipercayai oleh Mereka yg Memberikan. Juga Cara Merawat dan Menjaga Md itu agar Tetap Bersemayam didalam Diri Bukan dgn Sesajen or Minyak Wangi Murahan yg dijual di Toko-toko, Tetapi Cara Merawatnya itu Adalah dgn Membuang Semua Penyakit-penyakit Hati Bahkan sampai Hilang Tercabut, Jauhkan Sifat-sifat Sayyiaat dan Madzmumah dan Miliki Sifat-sifat yg Wangi Inilah Minyak Wangi Khususnya, juga Sering Melakukan Amal Budi or Berkarya Nyata Tuk Ummat Banyak dan Seumpama dgn ini Semua. Kalau Md itu Katanya Ada Si Mi'ingnya Itu Bukan Md yg Sebenarnya Versi Md, Itu Bisa dibilang Aspal Hampir sama dgn Biji Delima yg Mengeras Jadi Batu Itupun ndak Bisa dikatakan Md Walaupun Sebesar Biji Delima, Masing-masing Md Ada Mustikanya Artinya Memiliki Banyak Md Tetapi yg Mustikanya itu Cuman Satu, Biasanya yg Bersemayam di Tengah Dada. Jangan Memburu Md, sebab Ia akan Menjauh Bahkan Sulit ditemukan karena Itulah Md di Istilahkan Merah Delima or Merah Dal Lima or Surotul Ikhlas or Isinya itu Adalah Sebentuk Tauhidulloh yg Kholish (Murni) ndak Tercampur or Tak Terkotori or Belum Terkontaminasi oleh Sesuatu Apapun SelainNYA shg Pemiliknya ndak Mempan dibakar Api Walaupun Apinya itu Bersumber dari Neraka Sekalipun dan Pemiliknya Itu akan Selamat Dunia Akhirat sebab Keselamatan itu Ada pada Bersama Alloh 'Azza Wa Jalla. Inilah Md yg Sebemarnya Harus Kita Miliki dan Dapatkan itu".
Kepanjangan Md :
Md = Mochammad Djamhar
Md = Majelis Danqow
Md = Merah Dal Lima
Md = Merah Delima
"Akhirnya Merah Delima yg Terakhir Inilah yg dicari-cari, Seharusnya yg diatasnya Yah *_^".
Komentar