MAKRIFAT DIDALAM MENGURUSI JENAZAHMU
Moch Djamhar Abdul Karim :
====================
MAKRIFAT DIDALAM
MENGURUSI JENAZAHMU
====================
Saudara-saudaraKu,
Ketahuilah, Bahwa yang Buru-buru itu datangnya dari Syetan kecuali 5 hal, yakni : “Bertaubat, Membayar Hutang, Menyuguhkan Tamu,Mengurusi Jenazah dan Menikahkan Anak Wanita takala sudah Baligh”. Bisa juga Menjenguk yang Sakit, Menunaikan Perintah Alloh SWT, Menunaikan Amanah, Meminta Maaf kepada Sesama, Menjawab Salam, Memenuhi Undangan Kebaikan, Berbuat baik d.l.l.
Pada Kesempatan ini akan Membahas tentang Hal-hal Mengurusi Jenazah yang Khusus-khusus saja, karena memang banyak hal yang perlu dibahas dan yang sudah Lazim tidak perlu dibahas lagi. Catatan ini adalah sebagai Pengingat disaat ada Kematian disekitar kita, yakni :
1. Ketika Sekarat agar dituntun dengan Kalimat “LaaIlaaHa IllalloH atau Alloh… Alloh… Alloh…” sedangkan yang lainnya bisa dengan mengaji Surat Yaasin atau Surat Ar Ro’du.
2. Fahami Pesan & Wasiatnya sebelum ia Meninggal Dunia.
3. Jangan membagi Warisan sampai selesai Mengurusi Jenazahnya, kalau bisa minimal sampai batas 40 hari karena banyak hal keperluan sehingga tidak pantas bila ditinjau dari sisi Akhlak.
4. Membayar Fidhyah semampunya (biasanya beras 1Kwintal) dan ditunaikan untuk Fakir Miskin dan bukan untuk Pembangunan Masjid maupun semisalnya dan diniatkan untuk Fidyah si Mayit (Baca Al Baqoroh : 184).
5. Mengundang Para Ustadz beserta Rombongannya untuk Sholat Jenazah (bisa bertanya kepada para Sesepuh setempat, siapa saja yang biasa diundang).
6. Menyiapkan Keperluan Mandi dan Kafannya serta Kurung Batangnya disamping itu Memanggil Amil atau Marebot untuk Memandikan si Mayyit.
7. Para Tetangga agar Membantu Keluarga si Mayit didalam Mengurusi segala Keperluan Acaranya.
8. Menugaskan Beberapa Orang untuk Menggali Kuburannya.
9. Ketika Selesai dikafani maka dianjurkan Sekeluarga untuk Menyolatinya yg Lebih Utama diimamkan oleh Anak Laki-laki si Mayyit atau Pihak Keluarga. Bila Mayyitnya Wanita Posisi Imam di Hati & bila Mayyitnya Laki-laki Posisi Imam di Otak.
10. Menggelarkan Tikat dan Membagikan Minuman Air Mineral untuk Para Tamu Undangan yang sudah Hadir.
11. Sambutan dari Pihak Keluarga untuk Meminta Maaf kepada Hadhirin atas segala Dosa si Mayit, Sanggup Membayar Hutangnya si Mayit, Meminta Ikhlas agar disholatkan dan Mohon Maaf atas Semuanya.
12. Menyolati secara Berjamaah dengan Para Tamu Undangan
13. Menggotong si Mayit ke Kuburannya dengan memperbanyak Membaca : ”Laa IlaaHa IllalloH”.
14. Begitu sampai di Kuburan, maka Ambilah Tanahnya lalu Bentuklah seperti Bola Tennis sebanyak 7 Bulatan dan Bacakan Surat AL Qodr7x
15. Saat si Mayyit diturunkan ke Lubang Kubur maka Bacalah Serempak : “BismillaHi ‘Alaa Milati RosuulillaH SAW, dengan Menyebut NAma AlloH atas Ajarannya Rosululloh SAW”.
16. Posisikan si Mayyit dengan Benar Menghadap Kiblat dengan Membuka Tali Pocongnya lalu Menempelkan Muka & Ujung Kakinya ke Tanah.
17. Lalu Adzanlah bila perlu Iqomatlah.
18. Rapikan Kayu (Tetaban) dengan Baik kemudian Uruglah hingga Membentuk Kuburan dengan Memperbanyak Sholawat Nabi.
19. Bacalah Talqin Pertanyaan Munkar Nakir dan Do’a Penutup
20. Ambilah Tanah Kuburan itu sedikit lalu Bacalah “Bismillahirrohmanirrohim MinHaa KholaqnaaKum”, lalu Buanglah Tanah itu ke Kuburannya
21. Ambil kembali Tanah yang lainnya Sedikit lalu Bacalah : “Bismillahirrohmanirrohim wa FiiHaa Nu’idukum” lalu Buanglah Tanah itu ke Kuburannya
22. Ambil kembali Tanah yang lainnya Sedikit lalu Bacalah : “Bismillahirrohmanirrohim wa FiiHaa Nukhrijukum Tarotan Ukhro” (BacaSurat Thoha : 55).
23. Malamnya setelah Sholat Maghrib atau Bebas Waktunya agar Mengerjakan Sholat Hadiah untuk si Mayyit karena Pada malam Pertama itu di Alam Kubur adalah Wahsyah yakni Malam Kesedihan untuk si Mayyit.
24. Tahlilan Berjamaah dan Mengaji Al Qur-an.
25. Pada Malam Ketujuh bila mau Aqiqah untuk si Mayyit yang Belum di Aqiqahkan, maka Silahkan Pergunakan Harta Peninggalannya itu.
26. dan lain-lain (sebenarnya yg Amaliyyah TheSecret dari Ulama Khosh Banyak)
Keterangan :
Bila ada Adat Istiadat Mengamplopkan bagi yang Sholat Jenazah, Mengirimkan Makanan dan Amplop buat Amil atau Marebot, Memberikan Amplop untuk yang Menggali Kuburan, Mengamplopkan untuk Mengaji AlQuran selama 7 Malam d.l.l. maka Jangan sampai dilupakan, karena ini semua untuk Jenazah juga bilamana ada yang Tidak Ikhlas dari Para Pengurus Jenazah ini ketika Mengurusi Jenazah itu maka Berdampak Buruk kepada si Mayit ini, berbeda takala diberikan lalu Mereka Menolaknya dengan tujuan LILLAAHI TA’ALA didalam Membantu Keluarga si Mayyit. Fidyah Puasa sudah sepakat Ulama Wajib, namun untuk Fidhyah-fidhyah yang lainnya, maka hanya Imam Subki saja yang Membolehkannya, maka itu Taqlidnya kepada Imam Subki sebagai Penanggung Jawabnya, ketika Menjalankan Fidhyah untuk si Mayit ini sehingga menjadi bermanfaat. Ketika Sekarat yang bagusnya sebagai Anak atau Saudara si Muhtadhor mengerjakan Ataqoh Sughro atau Ataqoh Kubro atau Shodaqoh yang dikhususkan untuk di Muhtadhor karena Sekarat itulah yang menjadi Penentu Husnul Khothimah ataukah Su’ul Khotimah bagi si Mayyit. Semoga Lembaran ini Bermanfaat dan agar disesuaikan dengan Adat Istiadat setempat karena Lain Tempat lain pula Adat Istiadatnya.
*Print Out Materi ini sbg Bahan Pengingat, karena ketika Keluarga anda diuji dgn Kematian biasanya Blank saja shg ndak Tahu Apayg harus dilakukan, bahkan ada yg Menangis or pun Pingsan.
Takala Saya Observasi ke Beberapa Tempat Biasanya Fidhyah si Mayit tuk Masjid or tuk Para Ustadznya, maka Saran Saya ke Fakir Miskin saja & bila dikhawatirkan Fitnah Berikan saja tuk Masjid or ke Para Ustadznya dgn Shodaqoh Biasa saja.
Tuk yg Mentalqinkan si Muhtadhor ketika Sekarat dgn Kalimat Tauhid itu, Saya Sarankan yg Ahli Talqin, bila ndak ada Pilihlah Orang yg Tepat Satu Orang saja Jangan lebih agar si Muhtadhor bisa Mengikuti Apa yg di Talqinkan itu.
ALL@ :
Assalaamu 'Alaykum....
Komentar