MAKRIFAT MUSALSAL TALQIN
Moch Djamhar Abdul Karim :
=================
*MAKRIFAT*
*MUSALSAL TALQIN*
=================
Assalamu'alaykum Wr.Wb.... Abah pengen nanya. Maaf sebelumnya jika pertanyaan sy kurang berkenan. Bab Talqin Abah. Sahabat MURRI yg dekat ke Saung dn Sahabat yg Mesantren tentunya sdh lulus di Bab Talqinnya ya Abah. Bgmn dgn yg jauh dan belum terlatih dg Talqinnya (terutama sy) Bgmn bisa melihat Talqinnya sdh masuk dlm Qolbu/Ruh ya Abah?.
==========
Wslm WrWb,
1. Minimalnya Rajin Mengamalkan Talqin dengan Cara dan Jumlah, Caranya sudah Saya Beritahukan dalam Bentuk Tulisan dan Audio sedangkan Jumlahnya dari Kelipatan 1000x, 5000x, 10.000x sampai 70.000x secara Istiqomah.
2. Pabila ada Kesempatan agar Mesantren di MURRI Niat Belajar Ilmu Talqin sampai Bisa dan Mandiri, sebab Ilmu Talqin ini Salah Satu Ilmu Rahasia Spiritual Ketuhanan. Maka Awal Terbentuknya MURRI Tak Lepas dari Sejarahnya Majelis Talqin ini, sebab Jaman Dahulu Saya dikenalnya Memiliki Banyak Majelis-majelis Talqin sebab Sangat Menyukai Kalimat Thoyyibah ini juga Menggali Makna dan segala Kisah-kisahnya. Awal Membuat Majelis Sekitar Tahun 2004 yang lalu kemudian Perjalanan Napak Tilas Membuat Majelis-majelis Ta'lim dan Talqin sampai pada Bulan Desember Tahun 2016 yang lalu Terbentuklah MURRI (Mahabbah Umat Rosululloh Republik Indonesia) ini.
3. Dalam Kitab Shohih Imam Muslim No. 916, 917, 2162, Kitab Sunan Imam Abu Dawud No. 3117, Kitab Sunan Imam Atirmidzi No. 976, Kitab Sunan Imam An Nasa’i Jilid 4 Hal. 5, Kitab Sunan Imam Ibnu Majah No. 1444, 1445 dan Kitab Al Musnad Imam Ahmad Jilid 3 Hal. 3, Riwayat dari Sahabat Abu Sa'id Al Khudri bahwa Rosululloh S.A.W. Bersabda :
لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
*"Talqinkanlah (Tuntunkanlah) Orang yang akan Meninggal diantara Kalian dengan Bacaan : Laa ilaha illalloh"*.
4. Cuman Banyak Ulama Mengartikan Hadits diatas itu Talqin Kematian, Tetapi di MURRI Memaknai Hadits diatas Menjadi 2 yaitu :
1). Orang yang sedang Muhtadhor (Sekarat) agar dituntun (ditalqin).
2). Orang yang Masih Sehat yaitu Diri Kita Sendiri adalah Orang yang akan Mati, sebab Belajar ilmu Talqin ini agak Sulit-sulit Gampang maka ndak bisa ketika lagi Sekarat lalu diajarkan (dituntun). Maka yang Menuntun dan dituntun Seyogyanya Ahli Talqin.
______________
Ku Mau Cerita,
Dalam Kitab Tarikh Al Baghdadi Jilid 10 Hal.335, Imam Khotib Al Baghdadi Mengkisahkan bahwa Dahulu Ada Sosok Ulama Hebat yang Detik-detik Kematiannya Sangat Unik dan Termasuk Manaqib yang Langka, dimana Beliau Terkenal Ahli Haditsnya. Ketika sedang Sekarat didearah Masyahron, Beliau ditemani oleh Para Sahabatnya yaitu Sekumpulan Para Ulama Besar Semuanya seperti : Imam Abu Ja'far At Tusturi, Imam Abu Hatim, Imam Muhammad bin Muslim, Imam Al Munzir bin Syadzan d.l.l., hanya saja Para Sahabatnya ini Merasa Malu Tuk Mentalqin Ulama yang sedang Sekarat ini sebab Kealiman dan Keilmuannya diatas Mereka. Akhirnya Para Ulama ini (Imam Muhammad bin Muslim dan Imam Abu Hatim) Berinisiatif Membacakan Suatu Hadits yang Terdapat didalam Kitab Sunan Imam Abu Dawud No. 3116 dan Kitab Musnad Imam Ahmad Jilid 4 Hal. 233, Riwayat dari Sahabat Mu'adz bin Jabal R.A. pada Ulama yang sedang Sekarat ini sbb :
1. Imam Muhammad bin Muslim Berkata : *"Imam Adh Dhohak bin Makhlad telah Menceritakan kepada Kami, dari Imam Abdul Hamid bin Ja’far, lalu dari Imam Sholih"*, Tetapi Imam Muhammad ini ndak Meneruskannya.
2. Lalu Imam Abu Hatim Berkata : *"Imam Bundar telah Menceritakan kepada Kami, dari Imam Abu ’Ashim lalu dari Imam Abdul Hamid bin Ja’far, kemudian dari Imam Sholih"*, tetapi Imam Abu Hatim ndak Meneruskannya dan Semuanya Terdiam.
Kemudian Ulama yang sedang Sekarat ini Berbicara Pelan dengan Berkata : *"Imam Bundar telah Menceritakan kepada Kami, Beliau dari Imam Abu ’Ashim telah Menceritakan kepada Kami, lalu Beliau dari Imam Abdul Hamid bin Ja’far, lalu Beliau dari Imam Sholih bin Abu ’Arib, lalu Beliau dari Imam Katsir bin Murroh Al Hadhromi, lalu Beliau Berkata dari Sahabat Mu’adz bin Jabbal R.A. lalu Berkata bahwa Rosululloh S.A.W. Bersabda"* :
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ.
*"Barangsiapa yang Akhir Ucapannya "Laa ilaaha illalloh" maka Masuk Jannah"*.
Setelah itu, Ulama yang Sekarat ini pun Mengucapkan "Laa ilaaha illalloh" lalu Wafat pada Akhir dibulan Dzulhijjah Tahun 264 H. Ulama Hadits ini Bernama Imam Abu Zur’ah Ar Rozi Al Kabir (815/816 atau 809/810 – 878 M) Adalah Seorang Ulama Ahli Hadis Sunni dari Abad ke-3 Hijriah. Nama Lengkapnya : Imam Ubaidulloh bin Abdul Karim bin Yazid bin Faruh. Beliau Berasal dan Menetap juga Wafat di Kota Ray, Persia Iran. Beliau Merupakan Saudara dari Seorang Ahli Hadits Terkenal yang Bernama Imam Abu Hatim Ar Rozi dan Anaknya Ibnu Abi Hatim. Bedakan antara Imam Abu Zur'ah Sunni dengan Tokoh Syiah Abu Zur’ah Ahmad bin Husain Ar Rozi yang dikenal sebagai Abu Zur'ah Al Rozi Al Mutawassit (Pertengahan) or Al Shoghir (yang Kecil).
Manaqib seperti ini Sangatlah Langka, Seorang Ahli Hadits yang Wafatnya Membacakan Hadits Beserta Sanad Periwayat dan Matannya secara Muttasil (Bersambung kepada Rosululloh S.A.W.) dan Musalsal (Salsala, Yusalsilu, Salsalan Artinya : Berantai, Berangkai) seperti Kisah diatas, juga Mengutip Haditsnya yang Berkaitan dengan Kalimat Talqin dan Tahlil sebagai Kalimat Agung didalam Ajaran Tauhidulloh. Maka itu Mumpung Masih Sehat dan Segar Bugar, Belajarlah Sungguh-sungguh ilmu Talqin ini dari Ahlinya dan Fokuslah supaya Kelak Menjadi Ahli Talqin, yang Mana sudah Terpancar Tujuh Cahaya Thareqat dari Titik-titik Sirrulloh didalam Dirinya yang Batin sehingga Munculah Muroqobah dan Muqorrobah kepada Alloh SWT.
Komentar