MAKRIFAT NUBUWAT SIWAK
Mochammad Djamhar Abdul Karim :
================
*MAKRIFAT*
*NUBUWAT SIWAK*
================
Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh semoga abah dalam keadaan sehat, amin. Abah saya mau tanya hadits ini apakah penjelasan dan maknanya :
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لَأَمَرْتُهُمْ بِالشِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوْءٍ", وَفِى رِوَايَةٍ "صَلاَةٍ.
Juga Kaitannya ketika Nabi Muhanmad mau wafat bersiwak dahulu, atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih
==========
Wslm Wr Wb,
Baiklah Saya Jelaskan Beberapa Hadits Mengenai Keutamaannya Bersiwak yakni sbb :
1. Dalam Kitab Shohih Imam Al Bukhori No. 887 secara Mu'alaq, Kitab Shohih Imam Muslim No. 452, Kitab Fathul Baari Imam Ibnu Hajar Al Ashqolani Jilid 4 Hal. 158, Kitab Al Muwatho Imam Malik Bab. Siwak, Riwayat dari Sahabat Abu Hurairoh R.A. bahwa Rosululloh S.A.W. Bersabda :
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لَأَمَرْتُهُمْ بِالشِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوْءٍ", وَفِى رِوَايَةٍ "صَلاَةٍ.
*"Andaikata Aku Tak Khawatir Memberatkan UmatKu maka Aku Perintahkan (Wajibkan) Mereka Bersiwak setiap Kali Wudhu (dalam Riwayat Lain : Setiap Kali Sholat)"*.
2. Dalam Kitab Shohih Imam Al Bukhori No. 889 dan Kitab Shohih Imam Muslim No. 255, Riwayat dari Sahabat Hudzaifah Al Yamani R.A. Berkata :
إِذَا قَامَ مِن النَّومِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ. اي يشوص هو الدلك
*"Apabila (Rosululloh S.A.W.) Bangun Malam Beliau Menggosok Mulutnya dengan Siwak"*.
3. Siwak Hukumnya Wajib hanya Bagi Rosululloh S.A.W. sedangkan Tuk Umatnya dihukumi Sunnah Mu'akad. Dalam Hadits Rosululloh S.A.W. Bersabda :
*"Ada Tiga hal yang harus dilakukan oleh Setiap Muslim, yaitu, Mandi Jum’at, Bersiwak dan Memakai Pewangi pada Hari Jum’at"*.
4. Dalam Kitab Shohih Imam Al Bukhori pada Bab. Siwak, Riwayat dari Sayyidah 'Aisyah R.A. Berkata : "Abdurrohman bin Abu Bakar Datang dengan Membawa Siwak yang ia Gunakan Tuk Membersihkan Giginya, lalu Rosululloh S.A.W. Memandang ke Arahnya maka Aku pun Berkata kepadanya : "Wahai Abdurrohman, Berikanlah Siwak itu kepadaKu", lalu Abdurrohman Memberikannya kepadaKu, kemudian Aku Pecahkan dengan GigiKu dan Mengunyahnya (hingga Lembut). Setelah itu Siwak Tersebut Aku Berikan kepada Rosululloh S.A.W. lalu Rosululloh Menggosok Giginya sambil Bersandar pada PangkuanKu"*. Inilah Kisah disaat Rosululloh S.A.W. hendak Wafat.
5. Dalam Kitab Shohih Imam Muslim No. 746, Riwayat dari Sayyidah 'Aisyah R.A. ia Berkata :
كُنَّا نُعِدُّ لِرَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِوَاكَهُ وَطَهُورَهُ، فَيَبْعَثُهُ اللّٰهُ مَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنَ اللَّيْلِ، فَيَتَسَوَّكُ، وَيَتَوَضَّأُ وَيُصَلِّي.
*"Kami Biasa Menyiapkan Siwak dan Air Tuk Bersuci Rosululloh S.A.W. lalu Alloh SWT Membangunkannya sesuai dengan KehendakNYA yaitu pada Waktu Malam (Sepertiga Malam). Maka Beliau Bersiwak, Berwudhu, dan Melakukan Sholat (Malam)"*.
6. Dalam Kitab Shohih Imam Al Bukhori No. 888, Riwayat dari Sahabat Anas bin Malik R.A., Rosululloh S.A.W. Bersabda :
أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ.
*"Aku Perbanyak (Anjurkan) Tuk Kalian Tentang Bersiwak"*.
7. Dalam Kitab Shohih Imam Muslim No. 253, Riwayat dari 'Aisyah R.A. ia ditanya oleh Sahabat Syuraih bin Hani' R.A. :
بِأَيِّ شَيْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ؟ قَالَتْ : بِالسِّوَاكِ.
*"Dengan Apa Nabi S.A.W. Memulai ketika Beliau Memasuki Rumahnya?” lalu ‘Aisyah Menjawab : "Dengan Bersiwak (Terlebih Dahulu)"*.
8. Dalam Kitab Shohih Imam Al Bukhari No. 244 dan Kitab Shohih Imam Muslim No. 254, Riwayat dari Sahabat Abu Musa Al Asy'ari R.A. ia Berkata :
دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَطَرَفُ السِّوَاكِ عَلَى لِسَانِهِ.
*"Aku Masuk (Rumah) Menemui Nabi S.A.W. ketika Ujung Siwak sedang Berada di Lisannya"*.
9. Dalam Kitab Sunan Imam An Nasai No. 5 dan Kitab Musnad Imam Ahmad Jilid 6 No. 124, Riwayat dari Sayyidah 'Aisyah R.A. bahwa Rosululloh S.A.W. Bersabda :
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ.
*"Siwak itu Pembersih Mulut dan (Penyebab) Keridhoan Robb"*.
10. Sunnah Memakai Siwak Melebar pada Gigi Dalam dan Luar dan Makruh Memanjangkannya Tetapi Kalau dilidah maka Sunnah Memanjangkannya.
11. Boleh Bersiwak dengan Sesuatu yang Kasar Meskipun Berupa Secarik Kain (Khirqoh), Sorban (Rida).
12. Kayu Siwak yang Paling Utama adalah Memakai Kayu Al Arook, Jariid Kurma, Kayu Zaitun, Kayu yang Wangi (‘Ud) dan Kayu yang Kurang Wangi. Bagusnya Kayu yang masih Basah dan Wangi.
13. Panjang Kayu Siwak Tak Boleh lebih dari Satu Jengkal.
14. Rukun Siwak ada 5, yaitu :
1). Mustaakun (Orang yang Bersiwak).
2). Mustaakun Bih (Setiap Gosokan).
3). Mustaakun MinHu (seperti Berubahnya).
4). Mustaakun FiiHi (Tempat Menggosok yaitu Mulut).
5). Siwaak (Benda Siwaknya yang agak Kasar dan Suci).
15. Tak Sunnah Bersiwak memakai Jari Meskipun Kasar tetapi Menurut Imam An-Nawawi Sunnah pabila Tak Menemukan Alat Siwak yang Lainnya.
16. Haram Memakai Siwak Orang lain Tanpa Izin dan Wajib Memakai Siwak Pabila Najis Tak bisa dihilangkan Terkecuali dengan Siwak seperti Darah disela-sela Gigi.
17. Siwak Hukumnya Sunnah Mu’akad Meskipun Bagi Orang yang Tak punya Gigi dan Orang yang Sakit.
18. Bersiwak saat Berwudhu, setiap akan Sholat (Pardu dan Sunnah), Setiap Salam Sholat dan akan Sholat Kembali, setiap akan Membaca Kitab (Al-Quran, Hadits dan Kitab Ilmu Syareat), ketika Mulut Berbau dan Berwarna (sebab Tidur dan Makan), ketika akan Tidur, disaat hendak Masuk Rumah dan Masjid, setelah Makan Sahur, Mau Memulai Dzikrulloh dan ketika sedang Sekarat (seperti Nabi S.A.W. ketika Akhir Hayatnya Bersiwak dengan Siwak yang diberikan oleh Sayyidah ‘Aisyah R.A. dengan Memakai Kayu Siwak Milik Sahabat Abdurrohman bin Abu Bakar Siddiq R.A.
19. Dianjurkan Menelan Ludah saat Bersiwak yang Pertama, Tak perlu Menyesap-nyesap Alat Siwaknya.
20. Sunnah Mencungkil Sisa-sisa Makanan disela-sela Gigi dan Makruh Bersiwak bagi yang Berpuasa setelah Terbit Matahari Tetapi Boleh (Mubah) Bersiwak sampai Tengah Hari, Pabila Lewat maka dimakruhkan Terkecuali Mulut sudah Berbau Tak Sedap.
21. Tata Cara Bersiwak : Ibu Jari (Al IbHaam) Tangan Kanan Berada dibawah Kepala Kayu Siwak yang sudah dikuliti Kulitnya dan Jari Telunjuk (Al Sabaabah), Jari Tengah (Al Wusthoo) dan Jari Manis (Al Binshir) Berada diatas Kayu Siwaknya sedangkan Jari Kelingking (Al Khinshir) Berada dibawahnya lalu Berdo’a : *“AlloHummaj’al Atsnaanii Nuuron Wa Quwwatan Wa Shihhatan Ajma’iin AlloHumma Baarik Lii FiiHi Ya Arhamar Roohimiin, Ya Alloh Jadikanlah Gigi-gigi Saya ini Bercahaya, Kuat dan Sehat Semuanya Ya Alloh Berkahkanlah TukKu didalamnya Ya Arhamar Roohimiin”*.
22. Start Pertama : dari Gigi Sebelah Kanan yang Atas lalu Gigi yang Bawah Bagian Luar lalu Dalam dan Tengah Giginya.
23. Start Kedua : dari Gigi Sebelah Kiri Mulut sama seperti yang Kanan tadi sambil digosok-gosokan Ujung-ujung Giginya dengan Melebarkan Kayunya.
24. Start Ketiga : Bagian Lidah dan Langit-langit Tenggorokan dengan Memanjangkan Kayunya.
25. Jangan Bersiwak dengan Menggenggam Kayu Siwak karena Mewarisi Penyakit Wasir (Al Baasuur), Bersiwak yang Benar Memiliki 70 Keutamaan lebih Baik Zhahir maupun Bathin, dianjurkan Bersiwak Meskipun Tak Mendapatkan 70 dari Keutamaannya itu.
26. Manfaat Bersiwak yang lainnya sbb : Membersihkan Mulut, Membuat Ridho Alloh SWT, Memutihkan Gigi, Mewangikan Mulut, Menegakkan Punggung, Menguatkan Gusi, Memperlambat Uban, Membuat Bagus Wajah, Mencerdaskan Aqal, Melipatgandakan Pahala, Memudahkan Keluarnya Ruh, Mengingatkan Syahadat ketika Mati, Memudahkan Rezeki, Meredakan Pusing Kepala, Menghilangkan Kotoran Kepala, Menghilangkan Dahak, Menerangkan Penglihatan, Menambah Kebaikan, disukai Malaikat, Memudahkan Mengambil Kitab Diri dengan Tangan Kanan, Banyak Harta dan Anak, Malakal Maut ketika Mencabut Ruh dengan Wajah yang Bagus, dijauhkan Penyakit Kusta dan Penyakit yang Menyebabkan Kematian dan lain-lain.
27. Pohon Siwak Bernama Latin Salvadora Persica, Baru diketahui Manfaatnya ketika Baru pada Masa Nabi S.A.W. maka karena sudah Bernubuwwah sampai saat ini Siwak masih Relevan digunakan Walaupun sudah ditemukan Sikat Gigi yang Beranekaragam dengan Pasta Gigi Bermacam-macam juga yang Mengandung Zat-zat Adiktif.
28. Uniknya Kayu Siwak ini Tak Merusak Gigi Sekalipun ditekannya agak Keras sebab ia Memiliki Serat Batang yang Elastis dan Mengandung disamping Antimikrobal juga Antidecay Agent (Zat Anti Pembusukan) yang Merangsang Saliva (Air Liur) Lebih Pabila Menggunakannya Tepat juga bisa Mengikis Plak-plak dan Karang pada Gigi.
29. Akibat Interaksi Mulut dengan Faktor Luar yaitu Makanan akan Menyuburkan Bakteri pada Mulut, Tetapi Kelompok Bakteri Mulut ini akan Lumpuh Pabila Manusianya Sehat, dan Menjadi Bahaya bila Manusianya Lalai Menjaga Kesehatan Mulut, Efek Bakteri Mulut ini Umumnya adalah Fermentasi dan Pembusukan Makanan yang Tersisa digigi dan disela-sela Gigi juga Lidah yang Tak dibersihkan ketila Menggosok Gigi sehingga Menyebabkan Bau Mulut.
30. Siwak juga bisa Tuk Menekan Gusi yang Tak bisa dilakukan oleh Sikat Gigi, Adapun Fungsi Menekan-nekan Gusi Adalah agar Akar-akar Gigi Lambat Tumbuhnya, Gunanya agar Tak Terjadi Pembengkakan pada Gusi sehingga Menyebabkan Sakit Gigi Nantinya.
31. Ada juga Kayu Siwak dijadikan Bahan Rokok Kesehatan, Tetapi Sangatlah Berbeda antara Kayu Siwak dipakai Bersiwak dengan Kayu Siwak yang dijadikan Bahan Rokok, Tetap yang dianjurkan Adalah Bersiwak sebab Nabi S.A.W. sudah Bernubuwwah dan Alloh SWT pun sudah Meridhoi maka Tentunya Memiliki Ratusan Manfaat dari Bersiwak ini.
32. Dalam Penelitian Medis Menjelaskan bahwa Kayu Siwak yang Mengandung Bahan Antibacterial Acids, Astringents, Abrasive, Detergent, Flouride, Silika, Sulfur, Vit. C, Trimethyl Amine, Salvadorin, Tannins, Sodium Bicarbonate, Klorida, Pottasium, Enzim dan juga Mineral-meneral Lainnya, dimana Bahan ini Berfungsi Tuk Kesehatan Gigi, Membunuh Bakteri, Mencegah Infeksi, Menghentikan Pendarahan pada Gusi, Menghilangkan Plague (Plak) dan Karang Gigi d.l.l.
33. Ketika Menggunakan Siwak Pertama Kali Mungkin agak Sedikit Terasa Pedas dan seperti Terbakar serta agak Wangi Khasnya, itu Kandungan Antibacterial Acids seperti Mustard. Juga Kadar Saliva Menjadi lebih yaitu Air Liur yang Melindungi dan Membersihkan Mulut.
34. Kalau di Hadramaut, Memakai Siwak dijadikan Adat Kebiasaan sejak Kecil Usia Kanak-kanak sudah diajarkan oleh Orang Tuanya, makanya Menjadi Tontonan Biasa Pabila Anak-anak disaku Bajunya Terdapat Kayu Siwak.
35. Makna Bersiwak Adalah Membersihkan Mulut dari Perkataan Keji, Kotor, Menipu, Dusta, Menyakiti, dan Berbagai Kotoran Lainnya yaitu Apa-apa yang sudah Keluar dari Lisan.
~ ADMIN ~
Ngaji Online MURRI Lewat Whatsapp
Kang Ma'rif : wa.me/+6287786443377
www.murri.id
Komentar