KISAH ABAH MED MAJA DAN SHOLAWAT UMMAT

Moch Djamhar Abdul Karim :
=====================
KISAH ABAH MED MAJA
DAN SHOLAWAT UMMAT
=====================

Dahulu ketika Abah Haji Med Maja Mengaji ke Berbagai Ulama Khususnya di Negeri Banten seringnya hanya Beberapa kali Pertemuan saja setelah itu diusir oleh Sang Guru. Beliau pun Pernah Mengaji ke Daerah Cilongok Pasar Kemis Tangerang disana ada Seorang Ulama yg Terkenal Tawadhunya yg Bernama : “Abuya Dimyathi Al Istiqlaliyyah”. Abah Haji Med Maja Berangkat lebih Awal daripada Jama’ah yg lain ke Pesantren di Cilongok itu dgn dibonceng oleh Sahabatnya melalui Sepeda Ontelnya. Takala sampai di Pesantren itu Abah Haji Med Maja Langsung Menuju Kediaman Rumah Abuya dgn Mengucapkan Salaam, Lalu Terjadilah Dialog kurang lebihnya seperti ini :

Abah : Assalaamu ‘alaykum…

Abuya : Wa ‘Alaykum Salaam wa Rohmatulloh, Lho ada Kang Haji mari Duduk. Ada apa nih (memang kalau dari usia lebih tua Abah Haji Med).

Abah : Ya Saya Kesini mau Ngaji sama Abuya, karena di Majelis ndak ada Orang Saya Kesini saja Jadinya. (sambil tersenyum)

Abuya : (Lalu Abuya Menuangkan Air dari Ceret ke Gelas dan Berkata) Kang Haji, Mohon Do’anya untuk Diri Saya.

Abah : Ini Namanya Kebalik, Seharusnya Saya yg Meminta Dido’akan bukan Abuya yg Minta dido’akan.

Abuya : Ah, Kang Haji ini bisa saja.

Abah : Saya mau Mendoakan asalkan Saya juga didoakan. (Akhirnya saling Mendo’akan Air Minum masing-masing). Kalau Begitu Saya mau Langsung ke Majelis saja sambil Menunggu yg lainnya datang”.

Abuya : Oh iya, Silahkan Kang Haji.

(Setengah harian itu akhirnya ngaji bersama dgn Para Santri & Para Jama’ah pun Berlangsung. Namun ketika Pengajian Kedua kalinya selesai pada Minggu Berikutnya Abuya Memanggil Sahabat Abah Haji Med yg suka Memboncengnya dgn Sepeda Ontelnya itu)

Abuya : Mang, Nanti dijalan Tolong Berikan Uang Rp.50.000,- ini ke Abah Haji Med Yah. Bilang kpdnya agar Jangan Ngaji lagi disini. (Uang segitu pada Jaman itu Cukup Besar sekali Nilainya)

Sahabat : Lho Memangnya kenapa Abuya, Ini Namanya Memutuskan Rohmat Gusti Alloh SWT.

Abuya : Bukan Begitu, Saya Kalau Baca Kitab suka ndak bisa Konsen, selalu Ngacak Membacanya Karena Pantulan Cahaya yg Memancar dari Wajah & Badannya Abah Haji Med itu. Tolong sampaikan Amanat Saya ini Yah.

Sahabat : Oh, Kalau Begitu Insya Alloh nanti akan Saya Sampaikan apa yg Abuya Amanatkan ini kpd Abah Haji Med. (Akhirnya Pamitan Pulang) (Ketika Pulang Pengajian yg Kedua kali itu, Abah Haji Med dibonceng spt biasanya Memakai Sepeda Ontel & disaat dipertengahan Jalan Sahabatnya Memberhentikan Sepedanya lalu Menyampaikan Amanat Abuya tadi)

Sahabat : Abah Haji, Saya hanya Menyampaikan Amanat dari Abuya. Ini Uang Rp.50.000,- buat Abah Haji.

Abah : Ini Uang Apaan!!. Sahabat : Ini Uang Tuk Abah Haji & Abuya Memerintahkan agar Abah Haji Jangan Mengaji lagi.

Abah : Lho, Ngaji kok dilarang ini Namanya Memutuskan Rohmat Gusti Alloh SWT. Memangnya Kenapa…?.

Sahabat : Kata Abuya, Kalau ada Abah Haji Beliau ketika Membaca Kitabnya selalu Ngaco karena Pantulan Cahaya dari Badan Abah Haji. Kasihan Jama’ah & Para Santri nantinya.

(Akhirnya, Abah Haji hanya Mengaji di Abuya Dimyathi Cilongok itu sebanyak 2x Pertemuan saja. Kisah ini Abah Haji Ceritakan Langsung kepada Saya lalu Saya Bertanya kepada Beliau)

Saya : Mengapa pada saat itu Abuya Mengatakan Badan Abah Bercahaya seperti itu, Amalan Apa yg Abah Istiqomahkan saat itu.

Abah : Sholawat Umat “AlloHumma Sholli ‘Alaa Sayyidina Muhammad wa ‘alaa Aali Sayyidina Muhammad”, itu yg selalu Saya Istiqomahkan hingga saat ini. Melalui Sholawat itu pula Pernah Beberapa Kali Nabi Khidhir A.S. Menemui Abah di Tempat ini (Rumah), Subhanalloh 77x.

“Ternyata setelah Keduanya Wafat Menjadi Makam Keramat, Semoga Gusti Alloh SWT Merahmati mereka Semuanya. AAMIIN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA CARI GURU

PUASANYA WONG IKHLAS

ISTIQOMAH PUASA SUNNAH