MAKRIFAT ISIM MAUSHUL

Moch Djamhar Abdul Karim :
=============
MAKRIFAT
ISIM MAUSHUL
=============

1. Assalamu alaykum wr wb. abah..
Bah kisahkanlah kepadaku beberapa orang yang pernah wushul dan percakapan mereka kepada gusti alloh SWT. aku yakin dalam hatiku abah juga sudah wushul ke gusti alloh SWT. ampun dan mohon maaf bah kalau pertanyaanku agak aneh dan nyeleneh seperti ini.

===========
Wslm Wr Wb,
Ah Kamu ini Ada-ada Azzah, Kata dia Mah Apaan Kali Wushul itu. Sebenarnya Para Kekasih Alloh itu yg dibanyakan Adalah Dzikrullohnya yg disertai dgn Muroqonah dan Mahabbah yg Sesungguhnya, Bukan Membahas Ttg Perihal Ketuhanan sebab Khawatir Terpeleset ndak Ada yg Nolongin tapi Beda dgn Wong Awam yg Sedang Semangat-semangatnya Belajar Tauhidulloh malah dibanyakan Kefahamannya daripada Amaliyyah Ibadahnya shg Rentan sekali Keliru dan Katipu didalam Bertauhidnya sebab Syareatnya Belum Kokoh Membaja. Paling Seringnya itu Mereka Membahas dilevel Bawahnya yakni Ttg Iman Para Malaikat, Kondisi Berbagai Dimensi Alam Semesta Raya dan Ummat serta Ttg Peningkatan 'Ubudiyyah kpd Alloh SWT.

============
Ku Mau Cerita,
"Mengenai Perbincangan Bisikan Jiwa Tuk Orang-orang yg sudah Wushul Ilalloh itu Bisa Kita Kaji Sebuah Kitab yg Cukup Masyhur Namun Jarang dikaji yaitu Kitab An-Nafais Al-‘Uluwiyyah, yg Mana Sayyid Al Habib Abdulloh bin Alwi Al Hadad RohimaHulloh sbg Wali Akbar dijamannya itu Berkata : "Sayyid Abu Bakar bin Syaikh As-Saqqof Ba'alawi Bertanya kepadaKu : “Bagaimanakah Hukum Bisikan-bisikan yang Melintas di Hati Orang-orang yang Waashil (sudah sampai kepada Alloh SWT shg Mendapat Kedudukan Mulia disisi Alloh SWT).?. Apakah ia harus Menolak bisikan-bisikan Tersebut dan hanya Bersandar kepada Bisikan Allah SWT or Apa yang harus Ia Lakukan.?”. Maka Aku Menjawab : “Pemilik Kedudukan (Waashil) itu Berbeda-beda Tingkatan Mereka. Orang yang Mencapai Kedudukan ini Memiliki Dua Keadaan, yaitu : Pertama disebut Al-Jama’ dan Kedua disebut Al-Farq".

Haalul Jama',
"Perlu Kalian Ketahui Maksud Al-Jama' disini Adalah Keadaan Seorang Hamba yg Fana Terhadap Dirinya Sendiri maupun Orang lain, Ia hanya Asyik Masyuk Tenggelam Bersama Tuhannya dengan Seluruh Jiwa Raganya. Nah pada Saat itu, ndak Ada lagi Bisikan-bisikan yg Datang, sebab yang Ada hanya Alloh SWT Dzat Yang Maha Wujud (Adanya) shg Hamba ini Ada yg Berkata : "Pabila pada DiriKu Terdapat Bisikan (Terbersit) Keinginan selain KepadaMU, maka yang Muncul Adalah karena KealpaanKu, maka Ku Putuskan Kemurtadan atas DiriKu”. Adapun Maksud dari “Kemurtadan” di sini Adalah "Aku sedang ndak Tenggelam dan Hanyut didalam Diri-MU. Berarti Hamba ini Turun Derajat dan Tak lagi di Maqom ini. Sebagian Hamba juga Ada yg Berkata : “Hatiku ini dipenuhi oleh Keinginan yg Beragam lalu Menyatu Sejak Mata KeinginanKu MemandangMU”
Adapun Bisikan yang Bermacam-macam itu Muncul karena disebabkan oleh Pikiran yang Bercabang-cabang dan Halangan yang Banyak didalam Diri. Hal yang seperti ini Tentunya ndak dialami oleh Seseorang yang sudah Wushul (sampai) kepada Alloh SWT, karena ia telah Menyatukan Pikiran dan Qolbunya hanya kepada Alloh SWT Semata. Keadaan spt ini Pernah diisyaratkan oleh Rasululloh S.A.W. didalan Sebuah Sabdanya : “Aku Memiliki Satu Waktu, yang Aku Isi hanya Bersama TuhanKu”.

"Keadaan spt ini didalam Sejarah Dahulu Ada yg Pernah Mengalaminya spt Para Guru Besar Thareqat di Irak Ada yg selama 7 Tahunan dialaminya dan Tenggelam di Maqom ini shg Ia Selama itu Kuat ndak Makan, ndak Minum, ndak Tidur, ndak Sholat d.l.l. akan Tetapi Tetap Berdiri Tegak di Tanah Lapang sambil Menengadahkan Matanya ke Arah Langit Tuk Memandang Arsyul Azhim Alam Jabarut. Sekarang Banyak yg Terfana oleh Duniawi hingga Mereka Lupa dan Lalai Terhadap Ibadah kpd Alloh SWT, Itupun disebut Fana juga *_^".

Haalul Farq,
"Mengenai Keadaan Al Farq, dimana Seorang hamba yg telah Mencapai Wushul Ilalloh akan selalu Mendapatkan Perlindungan dari Alloh SWT dan Penglihatan dgn Pandangan InayahNYA. Saat itulah, akan Muncul Bisikan Robbani, yang disebut dikalangan sufi dgn Istilah Idzn (Izin) dan Bisikan Malaikat, Mereka Menyebutnya sbg Ilham dan Mereka ndak Melaksanakan Bisikan-bisikan itu Terkecuali yg sesuai dgn Tuntutan Al-Quran dan Al Hadits, karena Itulah Sangat Penting Kefahaman Ilmu Syareat sebelum Ia Menuju Thareqat".

"Adapun Al-Khothir Asy-Syaithoni (Bisikan Syetan), Hal itu ndak Ada pada Diri Mereka. Karena Syetan ndak Sanggup Mendekati hati orang yang sudah Wushul (sampai) kepada Alloh SWT dan selalu disinari dgn Cahaya Makrifat kepadaNYA. Bahkan, Terkadang Syetan Justru Tunduk kepada Orang-orang yg telah Wushul kepada Alloh SWT, seperti Sabda Rasulullah S.A.W. : “Aku juga Mendapat (Godaan) Syetan, Namun Alloh SWT MenolongKu Atasnya, hingga ia Menyerah dan ndak Memerintah kecuali Suatu Kebaikan”. Begitu juga dgn Al-khathir An-Nafsani (Bisikan Nafsu), hal ini Amat Mustahil Ada pada Diri Orang yg telah sampai (Waashul) kepada Alloh SWT. Karena Jiwa Orang itu telah Merasa Tentram dan Tenang Bersama Alloh SWT serta senantiasa Dekat dan Tunduk hanya kepadaNYA. Alloh SWT Menyeru serta Memanggilnya hingga Jiwa itu datang dan Kembali kepadaNYA. Lalu Alloh SWT Memasukkannya kedalam Golongan hamba-hambaNYA dan Menempatkan Mereka didalam Jannah yg Luasnya seluas Langit dan Bumi sbg Pertanda dari Luasnya Hati dan Pikiran swrta Ilmu yg diberikan Alloh SWT kpd Mereka dan hanya disediakan Tuk Hamba-hamba yg Bertakwa dan diridhoiNYA”.

"Isim itu Adalah Nama, sedang Maushul itu yg disampaikan sedangkan Orang yg sampai dinamakan Waashul dan Perjalanannya Namanya Wushul Ilalloh sebab Apapun yg Ia Lakukan Semata-mata Tulus Ikhlas Kerna Alloh dalam Lillah Wa Billahi Ta'ala".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA CARI GURU

PUASANYA WONG IKHLAS

ISTIQOMAH PUASA SUNNAH