MAKRIFAT AKHLAK THAREQAT

Moch Djamhar Abdul Karim :
================
MAKRIFAT
AKHLAK THAREQAT
================
Seri Ke-3

"Adapun Tuk Point Akhlak didalam Berthareqat selanjutnya Adalah :

والرجوع الى الله تعالى فى السر والضراء. وتحقيق الرجوع الى الله بالحمد والشكر فى الشاء والجأ اليه الضراء

"Akhlak yang Paling Penting juga Bahwa Seorang Guru Pembimbing itu Mencontohkan dan Mendidik Para Murid-muridnya agar Kembali kpd Alloh SWT baik dalam Keadaan Suka maupun Duka, Baik dalam keadaan Manis or pun Pahit, Baik ketika Lapang maupun ketika Sempit, Baik ketika Terluka Parah or pun Ketika Sehat sekalipun maka Sepatutnya lah Kalian setelah dari Medan Pertempuran Jihadi Perjalanan Suluk Kalian agar Bisa Kembali Pulang yaitu kpd Kehadhirat Alloh SWT didalam Makna ; "Innaa LillaaHi Wa Innaa IlayHi Roji'uun", shg Berangkat dari Sinilah akan Wujud Puji dan Syukur didalam Dirinya Itulah Limpahan Karunia yg Indah".

Ku Mau Cerita,
"Dahulu ketika Syekh Burhanuddin Ulakan (Tanjung Medan) sebelum Berdakwah, Beliau aslinya dari Pariangan Sumbar awalnya Bernama Sipono (Panuah Samporono), Beliau masa-masa Kecilnya Penggembala Kerbau dan Beliau dikenalnya dgn Julukan Si Anak Pincang karena Kakinya pernah digigit ketika Bertarung dgn Harimau Sumatera lalu beliau mengisi masa-masa mudanya itu dgn Menyendiri, Mengasingkan diri dgn Memperbanyak Merenungkan Diri sampai datanglah seorang Guru dari Madinah yg Bernama Syekh Abdul Arif or dikenalnya Tuanku Madinah hanya saja Belum Sempurna Pelajaran Islam itu ia Dapati TuanKu Madinah yg sedang Perjalanan itu keburu Wafat kemudian Berpesan agar Berguru ke Aceh yakni Adik Seperguruannya ketika di Madinah dahulu Bernama Syekh Abdur Rouf didaerah Sinkili".

"Akhirnya Syekh Burhanuddin Perjalanan Mencari Guru yg dipesankan oleh Tuanku Madinah itu hingga Berjumpa dan Menetap Bersama Syekh Abdur Rouf, Pelajarannya sama Ttg Penjabaran Hakekat Martabat Tujuh yg saat itu Pernah dibawakan oleh TuanKu Madinah hingga Syekh Burhanuddin Tumbuh menjadi Seorang Pendai yg handal ketika Tinggal di Ulakan".

Tahukah Kalian,
"dimanakah Perjalanan Innaa LillaHi nya itu.?. Yaitu Syekh Burhanuddin Izin kpd Orang Tuanya Tuk Melanjutkan Perjalanan Belajar Islamnya di Aceh sesuai Amanat Syekh Abdul Arif sebelum Wafatnya. Ketika Beliau Pamitan itulah Sedihnya sebab Aceh itu Saangat Jauhh ketika itu dan Medan Perjalanannya cukup Berat dgn Hewan Buas,  Begal, Jalannya Rusak, Hutan d.l.l. shg Ketika Para Sahabat Karib dan Orang Tuanya Mengizinkan dgn Kesedihan yg Mendalam karena Anggap saja spt sudah Wafat ndak aKan Kembali Berjumpa dgn Orang Tua & Para Sahabatnya lagi. Ku juga Sedih Mengkisahkannya ini karena Seakan Turut Merasakan Perjalanannya ini, sebab Baginya adalah Jannah ketika Hidup Bersama-sama Guru menuju Alloh SWT".

"Inilah Proses Hijrahnya, Jiwanya Tangguh, Tekadnya Kuat shg Orang-orang spt inilah yg Pada Umumnya yg Jadi Kekasih Alloh SWT. Mau dalam Keadaan Apapun maka Tetap Kembali kpd Alloh SWT. Tujuannya Lurus, Tahan Uji, Tekadnya Kuat, Ketemu Gurunya Telaten, Manut Sami'naa Wa Atho'naa kemudian TERAJANG TERUS. Itulah Hijrah Perubahan Dirinya, coba Pabila Syareatnya ndak spt Itu maka Syekh Burhanudddin belum Tentu dikenal hingga Turun Temurun hingga sekarang ini. Beliau itu hidup sejaman dgn Syekh Maulana Manshur Cikaduen Banten, Syekh Jafar Shodiq Garut, Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dan juga Sejaman dgn Ki Agung Muhammad Besari Tegalsari Caruban sbg Pesantren Salafiyyah Pertama di Indonesia (Menurut sepengetahuan Saya)".

*Tar Kita Lanjutkan dgn CIRI-CIRI yg Mendasar shg Menjadi Kekasih Alloh agar Kelima Point Akhlak Thareqat yg sudah Kita Kaji ini biar Lebih Terbentuk kedalam Diri, Apa saja Kah Ciri-cirinya itu.? Kita Tunggu setelah Iklan Berikut ini *_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA CARI GURU

PUASANYA WONG IKHLAS

ISTIQOMAH PUASA SUNNAH