MAKRIFAT TINGKAT ROBITHOH
Moch Djamhar Abdul Karim :
=================
MAKRIFAT
TINGKAT ROBITHOH
=================
"Robithoh Bathin Adalah Hubungan or Pertalian Baik antara Seorang Salik Pejalan Tauhid dengan Guru Pembimbingnya agar Perjalanannya Lebih Mudah dan Lebih Cepat sebab *Transfer of Spiritual* itu Butuh akan Hubungan or Pertalian Ruhani antar Keduanya".
"Robithoh Guru itu Ada Lima Tingkat, Tiga diantaranya :
1. Tingkat Syari'at : Pakai Robithoh Kubro (RK), bisa dengan Cara Duduk or Berbaring agar Relaksasi Pikiran Tenang dan Hati Ploong Bisa Tercapai supaya Dekatkan Bathin kpd Guru lalu kpd Rosul kemudian kpd Alloh SWT sambil Membaca Asma' Rosul yaitu QS. Attaubah Ayat 128-129 Kemudian Tidurkan agar Kalian Memahami Ttg Utusan Alloh itu Adalah yg Bisa Menghantarkan Diri Kalian Bisa Menuju kepada Alloh SWT. Hal ini Adalah Isi Hakekat Kalam Alloh SWT QS. Al Ikhlas Ayat 1 Pada Muroqobah Ahadiyyah juga Isi Hakekat didalam Hadits Qudsi :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم : يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً.
*"Dari Sahabat Abu Hurairah R.A. Ia Berkata bahwa Nabi S.A.W. Bersabda : “Alloh Ta’ala Berfirman : AKU sesuai Persangkaan HambaKU. Aku Bersamanya ketika Ia MengingatKU. Jika Ia MengingatKU saat Bersendirian, Aku akan Mengingatnya dalam DiriKU. Jika Ia MengingatKU disuatu Kumpulan (Komunitasnya), AKU akan Mengingatnya di Kumpulan yg Lebih baik daripada Pada itu (Kumpulan Malaikat). Jika Ia Mendekat kepadaKU Sejengkal, AKU Mendekat kepadanya Sehasta. Jika Ia Mendekat kepadaKU Sehasta, AKU Mendekat kepadanya Sedepa. Jika Ia Datang kepadaKU dgn Berjalan (Biasa), maka AKU Mendatanginya dgn Berjalan Cepat", HR. Imam Al-Bukhari No. 6970 dan Imam Muslim No. 2675.*
2. Tingkat Thareqat : Pakai Robithoh Tashowur, yakni : Pabila Kalian Sedang Berbaring Rindukan Guru agar Bisa Berjumpa didalam MimpiMu, Pabila Kalian Sedang Duduk Berdzikir Hudhurkan Guru Duduk didepan Kalian agar Dzikir Kalian Aman dari Segala Gangguan Jin dan Iblis, Pabila Kalian Berjalan Hudhurkan Guru disebelah Kanan agar Hati Kalian Merasa Tenang, Damai Tanpa Ada Rasa Takut yg Berlebihan. Bersama Guru dimanapun Kalian Berada didalam Isi Hakekat Kalam Alloh SWT QS. Al Hadid Ayat 4 Pada Muroqobah Ma'iyyah :
وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.
*"Wa Huwa Ma'akum Ayna Maa Kuntum Wallohu Bimaa Ta'maluuna Bashiir, Dan DIA Bersama Kamu dimana saja Kamu Berada. Dan Alloh SWT Maha Melihat Apa yang Kamu Kerjakan".*
3. Tingkat Hakekat : Pakai Robithoh Manunggal, yakni : Pabila Kalian Duduk Berdzikir maka Guru Kalianlah yang Sedang Berdzikir agar Dzikirnya Cepat Meningkat Kualitasnya, Pabila Kalian Berdoa maka Guru Kalianlah yang Sedang Berdoa agar Doa Kalian Cepat di Ijabah, Pabila Kalian Puasa or Sholat or Memberikan Nasehat or Shodaqoh d.l.l. Maka Guru Kalianlah yang Melakukan Ibadah-ibadah itu shg Diri Kalian Jauh dari Segala Sifat-sifat Riya, Bangga Diri, Ujub d.l.l. Maka Hilangkan dan Sirnakan Diri Kalian dengan Jadikan GuruMu itu Manunggal didala Diri Kalian. Inilah Isi Hakekat dari Kalam Alloh SWT QS. Qof Ayat 16 Pada Muroqobah Aqrobiyyah :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۚ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ.
*"Wa Laqod Kholaqnal-insaana Wa Na'lamu Maa Tuwaswisu Bihii Nafsuh, Wa Nahnu Aqrobu ilaihi Min Hablil Wariid. Dan Sungguh, Kami telah Menciptakan Manusia dan Mengetahui Apa yg dibisikkan oleh Hatinya dan Kami lebih Dekat kepadanya daripada Urat Lehernya".*
*"Adapun Level 4 Tingkat Makrifat s.d. Level 5 Tingkat Islam itu Masih Rahasia sebab Terlalu Banyak Hal Kefahamannya"*.
"Ketika didalam Kehidupan Sehari-hari Baik Berbaring Duduk maupun Berdiri selalu Ingat Alloh SWT yg Mana Zhohir Hakekatnya Adalah Guru Kita shg Akhlak akan Berubah dan Isro Diri Bisa Lebih Tahan Uji lagi, Kemudian Mi'roj Diri Menjadi Lebih Meningkat lagi Yaitu Iman, Tauhid serta Ketulusan Hati dalam Beribadah dan Berkehidupan Sehari-hari shg Bisa Eling Lan Waspada Setiap Saat. Robithoh-robithoh Ini dilakukan Ruhani Kalian itu Lemah Bahkan Ada yg Sangat Lemah Banyak Turunnya shg Butuh Ruhani Guru yang Kuat agar bisa KEGENDONG. Bila Kalian Berdoa Sulit diijaabah, Dzikir ndak Bisa Berlama-lama, Sholat ndak Bisa Fokus Konsentrasi Apalagi Masuk Wilayah Khusu' d.l.l. Hal Itu karena Kalian Belum Menemukan Diri Kalian yg Hakiki dan hanya Menemukan Diri Kalian yg Semu, Ini Pertanda Ruhaninya Masih Lemah".
"Kalau Mau diperinci Lagi Tahapan Robithoh itu Umumnya Ada *Tiga Langkah Manunggal*, yaitu :
1. Manunggaling Kawulo Guru shg Takala sudah Manunggaling dgn Gurunya maka Si Salik sudah Mensirnakan Dirinya dan Menetapkan Gurunya didalam Dirinya shg Gurunya itu yg Menjadi Sumber Panutannya.
2. Manunggaling Kawulo Rosul shg Takala sudah Manunggaling dgn Rosululloh S.A.W. maka Si Salik Mensirnakan Dirinya dgn Menetapkan Rosululloh S.A.W. didalam Dirinya shg Rosululloh S.A.W. itu Menjadi Sumber Panutannya.
3. Manunggaling Kawulo Gusti shg Takala sudah Manunggaling dgn Alloh SWT maka Si Salik Mensirnakan Dirinya dgn Menetapkan Alloh SWT didalam Dirinya shg Alloh SWT itu Menjadi Sumber Panutannya. Masing-masing Manunggaling Ini Ada Tanda-tanda Khususnya shg ndak Bisa Menipu Diri sebab Inilah Rahasia Para Pejalan Tauhid itu Berada. Ketiga Langkah Tahapan Manunggaling Ini Merupakan Isi Hakekat didalam Kalam Alloh SWT QS. An Nisaa Ayat 59 :
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَـوْمِ الْاٰخِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا.
*"Wahai Orang-orang yg Beriman, Taatilah Alloh SWT dan Taatilah Rosul (Nabi S.A.W.), dan Ulil Amri (Guru Hakekat) diantara Kamu. Kemudian, Jika Kamu Berbeda Pendapat Ttg Sesuatu, maka Kembalikanlah kepada Alloh SWT (yaitu Al-Qur'an) dan Rosul (yaitu Sunnahnya), Jika Kamu Beriman kepada Alloh SWT dan Hari Kemudian (Kiamat). Yang demikian itu Adalah Lebih utama (BagiMu) dan lebih baik Akibatnya (Tuk Dunia Akhirat Kamu)".*
*#Baru Kali ini Ku Buka Pembahasan ttg Robithoh MURRI, Padahal ini Pelajaran dari Inti pada Quantum Makrifatnya. Semoga Kalian Semua dapat MEMAHAMINYA.*
Komentar