MAKRIFAT HIKMAH RUJUK
==============
MAKRIFAT
HIKMAH RUJUK
==============
Ku Mau Cerita,
"Bagi yg sedang dirundung Permasalahan RT Saya Mau Hibur dah Melalui Sebuah Kisah Inspiratif ini, Begini Ceritanya :
"Ada Seorang Suami Menyesal setelah Berpisah dgn Istrinya, Ini Seringkali Terjadi yaitu : *"Ada disia-siakan, Tiada Malah dicari-cari Paksa"*. Akhirnya Sang Suami ini Mencoba Tuk Menelpon Istrinya yg sudah Ia Talaq Namun Belum Selesai Masa Iddahnya lalu Terjadilah Dialog hendak Mendamaikan Keadaan. *Suami* : "Halo Assalamu 'Alaikum"|| *Isteri* : "Wa 'Alaikum Salaam Ada Apa Nelpon"|| "Umi, Maafkan Abi Yah Maafkan Kesalahan dan Kekhilafan Abi selama ini, Abi Menyesal, setelah Merenung Panjang Abi Mau Rujuk Kembali, Umi Mau Khaan.?"|| (Karena Rajin Ngaji Kefahaman di MURRI maka Jawabnya Memakai Makna dan Hikmah) "Begini Bi, Apa didekat Abi Ada Gelas or Piring.?"|| (Karena Suaminya ndak Ngaji di MURRI agak Kurang Memahami Apa Maksud Isterinya ini) : "Hah Orang Mau Rujuk Kembali Malah Tanya Gelas or Piring, Buat Apaan Mi.?"|| "Umi Mau Memberikan Sedikit Pelajaran Buat Abi, agar Abi Tahu akan Perasaan Umi saat ini"|| (Makin Tambah Bingung) : "Nganu Mi, didekat Abi nggak Ada Gelas or Piringnya. Langsung saja Mi Jawab Rujuk Abi, Pulsanya Tar Kehabisan lagi"|| *Isteri* : "Kalau Begitu, Abi Sekarang ke Dapur saja Ambilkan Satu Gelas or Piring, Cepetan Bi (dengan Nada sedikit Naik, sebab Khawatir Pulsanya Habis maka Pelajarannya Gagal)"|| *Suami* : "Kayaknya Kamu sedang Galau Mi, Udah nggak Beres. Ya sudah Demi Kamu nggak Apa-apa Abi Ambilkan"|| (Apaaa Galau, Belum Tahu dia di MURRI ini ndak Ada Istilah Galau or Murung Apalagi Marah-marah ndak Karuan Greteg Hati Si Isteri)|| (Setelah Si Suami Menemukan Gelas dan Piringnya Ia Berkata) : "Abi Udah dapat Gelas sama Piringnya nih Mi, Lalu diapain.?"||
*Istri* : "Kalau Gitu Pilih Gelasnya saja, Piringnya Taruh lagi. Nah Sekarang Abi Lemparkan Gelas itu ke Lantai dgn Bertenaga Sekeras Mungkin, Cepatt!!" (Sedikit Membentak, sebab Mau Cepat-cepat Menunjukan Sesuatu)"|| *Suami* : "Baik Mi, Baik"|| "Sudsh Abi Lempar Belum Gelasnya"|| "Sudah Mi, Terus Maksudnya Apaan Mi, Abi Makin nggak Ngerti"|| "Nah Sekarang Abi Kembalikan lagi Gelas itu seperti Semula lagi, Nggak Mungkin Bisa Khan. Begitu juga Perasaan dan Hati Umi ini Bii, spt itu (Sambil Menangis Tersedu-sedu)"|| *Suami* : "Nganu Mi, Maaf Gelasnya Khan Nggak Pecah sayang"|| (Akhirnya Terkejut) : "Abi Tadi Buangnya ke Lantai Bukan.?"|| "Yaa ke Lantai"|| "Terus Lemparnya Keras or Pelan"|| "Yaa Keras Mi"|| "Kok Bisa nggak Pecah Bi.?"|| "Yaa nggak Pecah Mi, Khan Gelasnya Terbuat dari Pelastik, Mungkin Kalau Piring tadi yg Terbuat dari Kaca dilempar Bisa Pecah Mi, Umi Sih Salah Suruh Lemparnya Seharusnya Tadi Piring"|| *Istri* : "iiiiih.... Abi Tuh Yah, Sebel deh, Umi Jadi Marah Betulan nih, Umi Kesel sama Abi, Ya Udah Cepetan Jemput Umi, Tapi Jangan Lupa Ajak Umi Belanja|| *Suami* : "Iyah Maaf Mi, OKE SIAPP *_^".
*"Lebih Lengkapnya Kalian Tafakuri saja, Mengapa Bisa Salah Pilih, Mengapa Bisa Kesalahan Teknis spt ini, Itulah Sedikit Sifat Lelaki dan Itulah Sedikit Sifat Wanita".*
Komentar