JUAL BELI TIDAK SAH DIHUKUMI BATAL

Moch Djamhar Abdul Karim :
==================
JUAL BELI TIDAK SAH
DIHUKUMI BATAL
==================

1. Assalamu'alaykum warohmatulloHi wabarokatuH waridwanuHu wamaghirotuHu Abah, Maaf Abah sy mau beri tahu kalau sy lagi mau bangun 5 unit ruko yg sistemnya sy kerja sama dgn pemilik tanah dan tugas sy sebagai pemodal dan sudah tanda tangan perjanjian di notaris dari bulan desember tahun lalu, Modal bangunan sy pinjam dari bank bri tapi setelah kenal abah sy jadi faham sedikit tentang riba dan ada rasa ingin sy utk membatalkan tapi sy sdh tanda tangan perjanjian dan di dlm perjanjian sy dapat 3 ruko dan  pemlk tanah dpt 2 ruko + uang tunai. Rp 500 jt dan uang 500 jt sdh lunas tinggal bangun rukonya saja Abah, sementara lagi persiapan bahan, Terus sy harus bagaimana abah?.

=============
Wslm Wr Wb,
Sebenarnya Akad Jual Beli Apapun Pabila ndak Sefaham or ndak Cocok dgn Syariat Islam maka dihukumi Batal Alias ndak Sah Alias Haram Alias dilarang. Cuman secara Hablum Minannasnya saja yg Perlu dikondisikan. Nahh Tuk Urusan Hablum Minannaas itu Kalian lah yg Lebih Tahu Kondisi masing-masing dilapangannya.

============
Ku Mau Cerita,
"Saya dahulu pernah Menyewa suatu Tempat Tuk dipakai Tempat Usaha dan Menyewanya ke Orang yg masih Ada Hubungan Family dgn Saya [yaitu Saudara dari Nenek] lalu Karena Tempat itu Ada Gelagat yg Mau Menyewa juga shg Saya Ketemu dah Langsung dgn Family Saya itu kemudian Saya Cek and Ricek Tempat dan Tunya-tanya Harga Pertahunnya Berapaan. Nah Family Saya itu ndak Menyebutkan Harga Pastinya Berapa sebab Ia ndak Enakan karena Sama Family [Katanya spt itu], Begitu juga Isterinya [Katanya Urusan Harga mah Gampang dah] Begitu juga Anak-anaknya [Baik yg Wanita maupun yg Laki-laki] ndak Ada yg Berani juga Menyebutkan Harga Sewa Pertahunnya Berapaan [Karena Sengaja Saya Kumpulkan]. Saya Kan Jadinya ndak Bingung Kalau Begini Urusannya *_^".

Akhirnya,
"Saya Berikan Satu Jeti Tuk DP nya sbg Tanda Keseriusan shg ditandatangani di Kwitansi Pas Saya Lihat ndak Ada Tulisannya Berapa Sisanya yg Harus dibayar Lagi, Padahal diisinya Masih Beberapa Bulanan lagi oleh Saya. Ini Saya Terpaksa Lakukan supaya Tuh Tempat ndak disewa oleh yg Lain. Kemudian Begitu disaat Saya Mau Tempati, Akhirnya Saya Bicara kpd Mereka : *"Bahwa Uang Satu Jeti yg sudah Saya Berikan itu Saya Nawaitukan sbg Hadiah Pemilik Tempat ini, Nanti Harga Sewa Pertahunnya xxx Jeti Rupiah Saja Yah. Sebab didalam Akad Transaksi itu Seharusnya Masa Khiyari [Tawar Menawar] dahulu shg Pabila sudah Deal Harga Pertahunnya Berapaan Barulah Membayar DP nya"*. Nah, Uang Satu Jeti yg Lalu itu Kalau dijadikan DP maka ndak Shohih"

Kemudian,
"Mereka Tambah Senang dah Jadinya. Jadi, Walaupun Kalian itu Mempelajari Kajian Hakekat dan Makrifat or sedang Perjalanan [Isro] Spiritual maka Takala Bersosial Kemasyarakatan seringkali akan Terjerumus or Kepeleset kpd Hal-hal yg dilarang Alloh SWT dan RosulNYA Pabila Kalian ndak Memahami Ttg Hukum Syariat Islam itu spt Apaan. Maka itu Ada Lampu Hukum Merah, Kuning dan Hijau spt Warna dilambang MURRI pada Hurup *"AAA"*, itulah Hukum Syariatnya. Jadi, Spiritualitas Kalian Pabila Sering Menabrak Hukum-hukum Alloh SWT dan RosulNYA, Jadi Spiritual yg Aspalun Bin Aspalin dah".

"Kalau Berbuat Dosa Kita Mengakuinya maka Langsung dah Bertaubat yg Sungguh-sungguh dan Memperbaiki Diri agar ndak Melakukannya Lagi. Kalau Urusan Bisnis [Muamalah] sama Orang yg ndak Enakan maka Jadinya spt diatas itu Kejadiannya. Maka itu Be Carefull".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKRIFAT SABAR BIAR SUBUR

MAKRIFAT KITAB BULAN SHOFAR KE-1

INFO KITAB TIRAKAT TUAN SYEKH ABDUL QODIR JAILANI