MAKRIFAT RUKUN ISLAM - 1
Moch Djamhar Abdul Karim :
============
MAKRIFAT
RUKUN ISLAM
============
#Seri Kesatu
Mari Kita Lanjutkan Seputar Maksud dari Rukun Islam yg sudah Mahsyur itu, sbb :
1. *DUA KALIMAT SYAHADAT*
"SyaHaadatu An Laa IlaaHa IlalloHu Wa Anna Muhammadan Rosuululloh".
"Ketika dijaman Nabi S.A.W. Mengajarkan Dua Kalimat Syahadat kpd Para Sahabatnya dgn Penyaksian yg Shoheh yaitu Para Sahabat Menyaksikan Langsung kpd Nabi S.A.W., Melihat Langsung kpd Rosululloh S A.W., Beriman Langsung atas Bimbingan Beliau S.A.W. Beri'tiqod Langsung dibawah Asuhannya Baik Secara Teori maupun Praktekum Tauhidnya Langsung dirasakan dan dibuktikan. Kita Semua Tahu bahwa Pintu Keselamatan yg Alloh SWT yaitu Pintu dari Rosululloh S.A.W. shg dari Pintu Rohmat dan Keselamatan Inilah Para Sahabat dibawa Langsung kpd Alloh SWT sampai Mereka Ridho kpd Alloh SWT dan Alloh SWT pun Ridho kpd Mereka shg Semua Sahabat dipanggil dgn Sebutan RodhialloHu 'AnHum".
"Setelah Nabi S.A.W. Wafat hingga Saat ini Dua Kalimat Syahadat yg diajarkan adalah Tidak spt Para Sahabat ketika diajarkan oleh Nabi S.A.W., sebab Mereka dapat Menyaksikan Langsung Itulah Syahadat, tetapi dijaman ini Kita sudah ndak Melihat Nabi S.A.W. secara Langsung sbg Gerbang Pintu Masuk Menuju Alloh SWT. Karena ndak dicontohkan dan ndak Sesuai Contoh, maka Otomatis Syahadat Ini Mengada-ngada or Berbuat Suatu Ibadah Baru (Bid'ah) maka Itu Wajar saja Dua Kalimat Syahadatnya Nanti Banyak yg ndak Shohih alias ndak diterima. Minimalnya Kita Bisa Bersaksi Melalui Dua Hal, yaitu : *Aqal dan Iman* shg Tanpa Keduanya maka dapat dipastikan Bisa Batal Persaksiannya itu. Aqal dan Iman ini digali Melalui Suatu Ilmu yg dinamakan Ilmu Ushul or Ilmu Tauhidulloh or Ilmu Kalaam or Ilmu Ushuuluddin yg Membahas Habis Ttg Ilmu Ketuhanan (Ilmu Ilahiyyat) shg Kita Bisa Tahu Seluk Beluk Ketuhanan itu spt Apa, Ilmu Kenabian (Ilmu Nabawiyyat) shg Kita Bisa Tahu Seluk Beluk Kenabian itu spt Apa & Ilmu yg Membahas Ttg Hidup sesudah Mati yg Pernah disampaikan oleh Nabi S.A.W. (Ilmu Samaiyyat) lalu Laku Lampah Dua Kalimat Syahadat dipraktekan didalam Kehidupan Kita Sehari-hari".
"Pabila Dua Kalimatnya ndak Shoheh maka Semua Ibadahnya pun Ndak Shoheh pula, Maka disinilah Kita Tahu bahwa Wajibnya Bersyahadat itu diatas Kewajiban-kewajiban yg Lain. Intinya SYAHADAT adalah Keyakinan yg Teguh dan Mantab yg Minimal Harus Kita dapatkan".
2. *MENDIRIKAN SHOLAT*
"Wa Iqoomush Sholaah".
"Makna Mendirikan Sholat itu Berbeda Sekali dgn Mengerjakan Sholat, sebab Pabila Mendirikan sudah Pasti Mengerjakan Tetapi Kalau Mengerjakan Belum Pasti sudah Mendirikan. Ibarat Rosul itu Mendirikan dan Nabi itu Mengerjakan, maka Semua Rosul sudah Pasti Seorang Nabi dan Semua Nabi Belum Tentu Seorang Rosul. Maka itu, Mendirikan (Qooma) dan Mengerjakan ('Amila) Ada Perbedaan dari sisi Isinya, yg Mana Kalau Mengerjakan Sholat Berarti sedang Membuat Wadah Sholat tetapi Pabila Ia Mendirikan Sholat Berarti sedang Membuat Wadah sekaligus Mengisi Isinya Sholat didalam Diri dan Kehidupannya Sehari-hari. Sebab Wadah dan Isi sama-sama Penting, spt Gula sama Manis maka Wadah Itulah Gula sedangkan Isinya adalah Manis lalu Bagaimana Bila Gula ndak Manis dan Manis tapi Bukan Gula, Begitu juga dgn Sholat dan Khusu' Bagaimana Bisa Khusu' Pabila ndak Sholat maka Sulit Mendapatkan Khusu'nya Sholat".
"Sholat Itu adalah Tiang Agama maka harus Mengetahui Ilmu Sholat, sebab INTINYA SHOLAT Adalah Nyambungnya Hubungan antara Seorang Hamba (Abdun) dan Alloh SWT shg disebutlah sbg Abdulloh".
"Kalian Saksikan diakhir Jaman ini bahwa Sebanyak Apapun Jama'ah yg Sholat di Masjid-masjid tetapi Kalian ndak Menemukan Seorang pun yg Sholatnya Khusu' artinya Sholat Khusu' Telah Hilang dan Lenyap sedikit demi Sedikit dari Muka Bumi ini. TETAPI Semakin Jaman Akhir Kalian akan Menyaksikan Bukan Khusu'nya saja yg Hilang Tetapi Malah Sholatnya yg Hilang dan Lenyap artinya Sholat Lima Waktu sudah ndak dikerjakan lagi oleh Ummat Muslim sebab Aktivitas Duniawinya Terlalu Sibuk dan Rasa Malasnya yg sudah Berlebihan Kelewat Batas".
*"Sebaik-baik Keturunan Adalah Keturunan yg Bertauhidulloh lalu yg Sholat Lima Waktunya bisa Ajeg Istiqomah".*
Komentar