MAKRIFAT MAULID NABI MURRI - 3
Moch Djamhar Abdul Karim :
==================
MAKRIFAT
MAULID NABI MURRI
==================
Seri : Ketiga
Lanjutannya…
“Sesungguhnya Nur Baginda Nabi Muhammad S.A.W. senantiasa Terlihat Bersinar Kemilauan dikening Nabi Adam A.S, Laksana Matahari yg Bersinar Terang Benderang disiang hari. Maka, Alloh SWT Mengambil Sumpah (Perjanjian) kepada Nabi Adam A.S. agar Senantiasa Menjaga Nur Tersebut dgn Berfirman :
*“Hai Adam, Berjanjilah (kepadaKu) tuk Senantiasa Benar-benar menjaga Nur Nabi Muhammad S.A.W. (yg telah Ku Letakkan dalam DiriMu). Janganlah sekali-kali Kamu Letakkan kecuali kepada Orang-orang yg Suci lagi Mulia…”*. Maka Nabi Adam A.S. Menerima dgn Senang Hati bahkan Beliau sangat Bangga tuk Melaksanakan Tugas tersebut dgn Menjaganya dan Mewasiatkan Amanat tersebut kepada Anak Cucunya Kelak. Dan Sesungguhnya Para Malaikat Senantiasa Berbaris Rapi dibelakang Punggung Nabi Adam A.S. Beliau heran dengan Amalan Perbuatan Malaikat Tersebut, lantas Beliau Bertanya kepada Alloh SWT ;
*“Ya Alloh, Kenapa Para Malaikat selalu Berbaris Rapi dibelakangKu…?”.* Lalu Alloh SWT menjawab dgn Berfirman : *“Hai Adam, Ketahuilah olehMu bahwa Para MalaikatKU tersebut Senantiasa Berdiri dibelakangMu tuk memandang kepada Nur KekasihKU Nabi Akhir Zaman Rosulullah Muhammad S.A.W.”*
Maka,
“Nabi Adam A.S. Memohon kepada Alloh SWT agar diijinkan Tuk Melihat Nur tersebut. Dan Alloh SWT Mengabulkannya shg Nabi Adam A.S. bisa Melihat Keagungan Nur Nabi Muhammad S.A.W. Maka Beliau Nabi Adam semakin Tambah Cintanya dan Banggaannya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Beliau Benar-benar sangat Menjaga Kemuliaan dan Keagungan Nur tersebut. Oleh sebab itulah, Setiap Beliau hendak Berhubungan dgn Istrinya (Ibu Hawwa’) maka Beliau Bersuci Terlebih Dahulu dan Memakai Wewangian dan Memerintahkan Ibu Hawwa’ tuk Melakukan hal yg demikian juga, dengan mengatakan : *“Hai IstriKu Hawwa’ Bersucilah, dan Pakailah olehmu Wangi-wangian Sesungguhnya sudah dekat Saatnya, Nur Nabi Muhammad S.A.W. yg Berada dalam diriKu ini akan Berpindah kedalam DiriMu”.* Maka Nabi Adam A.S. dan Ibunda Hawwa Senantiasa Menjaga Kesucian Demi Memuliakan Nur Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Sampai suatu Hari Nur Baginda Nabi Muhammad S.A.W Benar-benar telah Berpindah dari Diri Nabi Adam A.S. ke dalam Diri Tepatnya Kening Ibunda Hawwa’. shg Berkat Nur Agung tersebut, Ibunda Hawwa’ semakin Tambah Kecantikannya Setiap Hari. Wajahnya semakin Bersinar dan Berseri-seri, Sejak saat itulah Nabi Adam A.S. ndak berani Berhubungan lagi dgn Ibu Hawwa’ demi Menjaga Kesucian dan Memuliakan Nur Baginda Nabi Muhammad S.A.W. yg Berada dalam Dirinya. Dan Para Malaikat Senantiasa Berduyun-Duyun Turun ke Bumi setiap Hari Semata-mata hanya tuk Menghaturkan Salam Sejahtera dari Alloh SWT kepada Nur Baginda Nabi Muhammad S.A.W. yg telah Bersemayam dalam diri Ibunda Hawwa’ shg Sesungguhnya Alloh SWT dan Para Malaikatnya sentiasa Bersholawat atas Nabi S.A.W. Sejak Dahulu Kala (Azali). Tidak Lama kemudian Bunda Hawwa’ Melahirkan Anak Laki-laki yg diberinya Nama *“Syits”* shg Kelak Ia yg Mewarisi Ilmu Kenabian dari Adam A.S. serta Nur tersebut telah Pindah kedalam diri Nabi Syits A.S. dgn adanya Nur yg terlihat oleh Nabi Adam AS dimuka Nabi Syits A.S, maka Nabi Adam A.S. selalu Memperhatikan dan Menjaga Nabi Syits A.S, demi Memuliakan dan Mengagungkan Nur Nabi Muhammad S.A.W. yg ada didalam diri Nabi Syits A.S. tersebut”.
===========
“Setelah Nabi Syits A.S. Tumbuh Dewasa dan Nabi Adam A.S. merasa telah dekat Ajalnya tuk Menghadap kepada Alloh SWT, maka Beliau Nabi Adam A.S. Memanggil Putranya (Nabiyyullah Syits A.S.) dan Memberikan Wasiat/ Amanat kepadanya ;
*“Wahai Anakku (Syits), Sesungguhnya Alloh SWT telah Mengambil Perjanjian kepadaMu tuk senantiasa Menjaga “Nur Agung Nabi Muhammad S.A.W., Janganlah Engkau Letakkan kecuali pada Wanita yg Paling suci nan Mulia Nasabnya”.* Dan Nabi Adam A.S. juga telah Mewasiatkan kepada Nabi Syits AS (putranya) agar Senantiasa Membesarkan Kemuliaan dan Keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW dijiwanya, serta Senantiasa Menyebut-nyebutnya dgn Berdzikir Kalimat : *“Laailaaha illallaah Muhammadur Rasulullah S.A.W.”* Sebagaimana yg telah disebutkan oleh Imam Jalaluddin Abdur Rahman As- Suyuthi dalam kitabnya Al-Hawi Lil Fatawi Juz 2 hal 174 ;
*“Bahwa Sesungguhnya Nabi Adam A.S. Berwasiat kepada Putranya (Nabi Syits A.S.) ; “(Hai Syits), Setiap Kamu Berdzikir (menyebut) Asma Alloh SWT Hendaklah Kamu sertakan pula Berdzikir (menyebut) nama Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Karena Sesungguhnya Aku (Nabi Adam A.S), telah Melihat Namanya selalu Berdampingan dengan Asma Alloh SWT (Laailaaha illalloh Muhammadur Rasulullah) Tertulis Meliputi ‘Arasy, Tertulis diseluruh Tempat-tempat di langit, Tertulis digedung-gedung Jannah, dikamar-kamar Jannah, dileher Para Bidadari Jannah, diseluruh Dedaunan Pohon-pohon Jannah, diseluruh Dedaunan Pohon Thuba, diseluruh Dedaunan Pohon Sidratil Muntaha, diseluruh Sudut Benteng dan disetiap Dahi (antara kedua mata) Para Malaikat. Maka Perbanyakilah selalu Berdzikir (menyebut-nyebut) Namanya, karena Seluruh Malaikat di Alam Malakut senantiasa Berdzikir (Menyebut-nyebut) Namanya”.* Sejak saat Itulah Nabi Syits A.S. diturunkan Shuhuf-shuhuf sampai 60 Shuhuf selama Hidupnya dan dari Semua Anak-anaknya Nabi Adam A.S. maka Nabi Syits A.S. Inilah yg Mewarisi Ilmu Kenabiannya”.
"Nur Tauhidulloh Berada di Qolbu sedangkan Nur Sholawat Nabi Berada diantara Dua Alis Mata shg diantara Dua Mata Inilah Terdapat Nur Muhammad Umum setiap Makhluk, sedangkan Nur Nabi Muhammad S.A.W. hanya Tuk Para Pewaris Khusus saja Sejak dari Nabi Adam A.S. s.d. Abdulloh bin Abdul Mutholib saja. Tuk Nur Muhammad bisa Kalian Lihat pada Cahaya Mata Kalian Pabila ditekan dgn Jari sbg Pertanda Masih ada Kehidupan. Nanti Kita Lanjutkan Kembali".
Komentar