MAKRIFAT SHODAQOH 5 DAROJAT
Moch Djamhar Abdul Karim :
===================
MAKRIFAT
SHODAQOH 5 DAROJAT
===================
Edisi Khusus Hajjatun
1. Assalamualaikum yai, barusan ngaji surat al baqarah ayat 215. Disitu dijelaskan (sepertinya urutan prioritas) infak, dmn yg utama diberikan kepada orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan musafir. Apakah berarti selama ini sodaqoh kita diwajibkan dulu diberikan kepada orang tua dan saudara/famili kita baru kepada orang lain (yatim, miskin dan musafir). Selama ini sy justru fokus k kaum duafa dan anak yatim. Krn orang tua sy (tinggal bapak) adalah pensiunan guru dan biasanya menolak klo dikasih anak2 nya. Saudara2 sy juga relatif sdh bisa dibilang cukup. Bagaimana ini yai? Mohon bimbingannya....matur nuwun...
===========
Wslm Wr Wb,
Tuk Shodaqoh Umum maka Berikanlah kpd yg Tepat yakni yg Lebih Membutuhkan. Pabila Orang Sedang Kelaparan Maka Kasihlah Makan, Pabila Sedang Kehausan Berikanlah Air Minum Jangan Sampai Kebalik. Sedangkan dari Sisi Darojat Shodaqoh maka Utamakanlah Orang TuaMu sbg Tanda SyukurMu kpd Alloh SWT hingga Bisa Mengenal Alloh SWT dan Akhirnya Selamat Dunia AkhiratMu Itulah Orang Tua HakekatMu yg dinamakan Guru Hakekat. Walaupun Memberi itu dikenalnya Infaq Shodaqoh, Tetapi Tuk Guru, Orang Tua dan Mertua Lebih Tepatnya Adalah sbg Bentuk Hadiah. Pabila Zakat maka Berikanlah kpd 8 Ashnaf (Bagian) sedangkan Shodaqoh maka Berikanlah kpd 5 Ashnaf (Bagian)".
Ku Mau Cerita,
"Dahulu ketika Saya Lepas dari Kerjaan yg Macam-macam itu spt Guru Les Bahasa Japan, Kadin Banten, Guru Sekolah, Pegawai dipabrik Laptop, Pegawai di Perusahaan PT Bidang Perabotan RT, Guru Komputer, English, d.l.l. sudah Saya Lakoni Termasuk juga Menjadi Guru Ngaji sejak Tahun 2004 Pertama Kali Mengajar Kitab Fathul Muin dan Kasyifatus Saja di Musholla Pintu Air Tangerang, sedangkan Tahun 2003 itu Pertama Kali jadi Khotib dan Imam Sholat Ied dan Jum'atan. Hingga Tahun Sekitar 2007 Saya Jadilah Pengangguran ndak Kerja-kerja Lagi sampai Tahun 2016 ini Tetapi Tuk Masalah Keuangan Justru Lebih Mudah dan Lebih Gampang Jadi Pengangguran daripada Kerja spt Dahulu itu dan Juga Waktu Luang Tuk Ummat Lebih Banyak lagi ndak spt Orang Sibuk shg Punya Waktu Luangya Sempit Baik dgn Keluarga maupun Masyarakat Tetapi Hutang Numpuk, diotak masih Dominan Mikirin Duit dan Kerjaanyg Numpuk, Hidup Masih Kurang dan Kurang saja Materinya, Masalahnya Banyak dan Kebanyakan Dominan Tangan dibawah daripada Tangan diatas didalam Banyak Halnya Padahal Kerja dan Sibuk namun Ternyata Itu Bukan Solusi".
"Pada Tahun 2007 itu Sebelum Saya Menjadi Pengangguran itu Seingat Saya Pernah Menjalani Shodaqoh Lima Derajat kpd 40 Orang, yakni spt ini :
1. Kepada Guru.
"Guru disini Adalah Guru Spiritual yg ndak Otak Duitan lagi shg Saya Berkeliling Silaturahmi Kebanyak Guru-guru Tertentu dan dari Sekian Banyak Guru yg didatangi itu Banyak yg Jadi Makam Keramat. Saya saat itu Target 40 Guru Khusus dan Taqdirnya dipermudah".
2. Kepada Orang Tua & Mertua.
3. Kepada Anak Yatim.
"Anak Yatim or Piatu or Yatim Piatu yg dimaksud Adalah Usia dibawah 6 Tahun, Lebih Utama dibawah 4 Tahunan sebab Jaman Sekarang Anak-anak diatas 4 Tahunan Banyak yg sudah Pinter Bohong *_^ Jadi Yatim yg dimaksud ndak Kholish (ndak Bersih). Anak Yatim Sebanyak 40 Anak sambil Mengusapkan Kepalanya lalu Berikan Uangnya".
4. Kepada Faqir Miskin.
"Lebih Utama diberikan kpd 40 Orang Faqir Miskin yg sudah Istiqomah Menjalani Sholat Lima Waktu".
5. Kepada Musafir.
"Musafir yg dimaksud Adalah Orang yg dalam Perjalanan Spiritual or Sedang Lelakon Mencari Ilmu Tauhid Spiritual or juga Ilmu Agama spt Para Mang Santri Azzah. Lebih Utama Musafir yg sudah Istiqomah Ibadahnya, Bisa didapatkan dipesantren or Terkadang juga Banyak di Makam-makam Keramat sedang Tirakat Lelakonnya".
"Adapun Rumus Bilangannya spt ini : "Berikan kepada Ibu Kandung dan Ibu Mertua Setengahnya dari Guru Spiritual, Berikan kepada Bapak Kandung dan Bapak Mertua Setengahnya dari Ibu Kandung dan Ibu Mertua, Berikan kepada Anak Yatim Setengahnya dari Bapak Kandung dan Bapak Mertua, Berikan kepada Faqir Miskin Setengahnya dari Anak Yatim dan juga Berikan kepada Musafir Setengahnya dari Faqir Miskin". Misalkan kpd Guru Spiritual itu Seratus Ribu Berarti kepada Ibu Kandung dan Ibu Mertua Lima Puluh Ribu sedangkan kepada Bapak Kandung dan Bapak Mertua Dua Puluh Lima Ribu dan seterusnya. Setelah Selesai maka Slametan sbg Tanda Syukur Telah Menyelesaikan Shodaqoh Lima Derajat ini dgn Do'a apt ini : "Yaa Alloh, Dengan Barokahnya Shodaqoh Lima Darojat (5 Ashnaf) yg sudah Saya Jalani ini maka Berikanlah Segala RidhoMu, RohmatMu dan Barokah dariMu Tuk Diri dan Kehidupan Saya Bibarokati Al-Faatihah...". Biasanya Para Sahabat Md yg Mau Melaksanakan Tiakat Shodaqoh ini Saya Antarkan kpd Para Guru yg masih Hidup dan Pabila Selesai Melaksanakan Tirakat Shodaqoh ini dgn Lengkap dan Sempurna maka Saya pun Turut Hadir pula Tuk Titip Do'a Semoga saja Ada Manfaatnya".
"Bila 40 Orang maka dilakukan secara Bertahap dalam Waktu Misalkan 40 Hari Selesai, Pabila ndak Mampu 40 Orang maka Bisa juga Kecil-kecilan Sesuai Kemampuan Misalkan 1, 3, 5, 7, 9, 21, 33 Orang. Dahulu Logika Sederhana Saya Mengatakan : "Pabila Satu or Dua Orang Doanya ndak Mustajab maka masih Banyak Lagi Do'a-do'a dari yg Lain spt Para Guru, Orang Tua dan Mertua, Para Yatama, Para Faqir Miskin dan Para Musafir yg sudah Pasti Saya Haqqul Yaqin diantara Mereka Ada yg Do'anya itu Mustajab".
*Kalau Saya Dahulu Menjalani Tirakat Shodaqoh ini Tujuannya itu Adalah Ilmu Alloh, sebab saat Itu ndak Ada Guru Khusus yg Mengarahkan dan Membimbing serta Memberitahukan Bahwa Sebaik-baik Tujuan Adalah yang Lillah Wa Billahi Ta'ala, Semoga dapat difahami dan dilaksanakan Sesuai Batas Kemampuannya.
Komentar