MAKRIFA RIYAA DIRI - 6

Moch Djamhar Abdul Karim :
=========
MAKRIFA
RIYAA DIRI
=========
Seri : Keenam

1. Wa' Alaykumus Salaam Wa RohmatulloHi Wa BarokaatuHu Wa RidhwaanuHu Wa MaghfirotuH Abah.....ditunggu solusinya Abah....... sdari awal bab riya, sy jd bingung bgmn tuk beramal...

============
Ku Mau Cerita,
“Tentang Solusi Mengatasi Riyaa, Kita Sepakat Memerangi Si Riyaa dkknya sebab dapat Menyebabkan Diri Kita Menjadi Sengsara dan Melarat diakhirat Nanti, yakni : Melarat dari Amal Sholeh Karena Ternyata Amal Kita Pada Salah dan Keliru. Karena Amal Sholeh itu Adalah Makhluk Alloh yg Utama yg Biasanya Bersahabat sama Si Iman, Namun Si Amal ini Bisa dikalahkan oleh Si Riyaa dkknya sedangkan Si Riyaa Pabila Fight [Bertarung] one by one [Satu Lawan Satu] bisa dikalahkan oleh Si Ikhlas, namun Si Ikhlas ini Kekuatan Powernya ndak Bisa Bertahan Lama shg Bisa saja dgn Kelicikan Si Riyaa Ia Menyusup lalu Takala Si Ikhlas Lengah Walaupun hanya Sebentar saja maka Kalahlah & Tumbanglah Si Ikhlas itu oleh Tipu Daya Si Riyaa Tadi. Maka Itu Si Riyaa ini hanya bisa dikalahkan oleh Si Khusu’, sebab Si Riyaa ini akan Lari Terbirit-birit Pabila Melihat Si Khusu’, Nah si Khusu’ inilah Orang-orang yg Tauhidullohnya sudah Matang 24 Karat shg Keikhlasannya sudah Mulai Istiqomah, Mayeng, Langgeng dan ndak Mudah Goyah karena Ia Selalu Eling Lan Waspada shg Menjadi Mawas Diri juga Ia Faham Betul segala Tindak-tanduk or Tipu Daya Si Riyaa dan Segala Pasukan Fight-nya itu”.

“Inilah yg Terjadi didalam Diri Kita, Terjadi Peperangan Badar selalu yaitu Perang Terbesar didalam Hawa dan Nafsu Diri, Lalu Kapankah Islam itu akan Hadir & Menang didalam Diri Kalian maka Bawalah Bendera Rosululloh S.A.W. yaitu : “Laa IlaaHa Illalloh Muhammadur Rosuululloh” sebab Islam ketika Hadir akan Membawa Rahmat Alloh shg Tertatalah Diri dan Kehidupan Kita sbg Pertanda Islamnya yg sudah Membawa Rahmat pada Diri dan Kehidupan Kita lalu dari Situlah RohmatNYA Menyebar Keluar Diri Kita sambil Membawa Visi Misi Perdamaian dan Keselamatan. Itulah Isi Hakekat dari Salaamnya, yaitu : Assalaamu ‘Alaikum [Semoga Keselamatan atas Kalian Wahai Jiwa Raganya yang sudah Islam] Wa Rohmatulloh [dan juga Rohmat Alloh] Wa BarokaatuH [dan Barokah Alloh Semoga selalu Bersama Kalian juga Baik didunia ini maupun diakherat Kelak] shg dijannah Menjadi Salaamun Qoulan Min Robbir Rohiim”.

“Semoga Kita Termasuk Orang-orang yang Khusu’, Sebab Hakekat Sabar dan Sholat didalam Kehidupan itu Sungguh Berat sekali Terkecuali bagi Orang-orang yang Khusu’ shg Orang yg Khusu’ itu Semua Inderawi Zhahir maupun Bathinnya Fokus hanya kepada Satu Titik saja, yakni : Alloh SWT didalam Hal Apapun dan Ia Tak Bergeming Sedikit pun Walaupun Tuk Menoleh ke Kanan, Kiri, Depan dan Belakang yang Terus Menerus Datang Tuk Merayu dan Menggodanya Secara Bertubi-tubi. Si Khusu' itu Berusaha Menghadapkan Dirinya Tuk Madep dan Manteb hanya kpd Alloh ‘Azza Wa Jalla saja dgn Sekuat Tenaga dan Kecerdikan Fathonahnya yg Alloh SWT Anugerahkan kepadanya shg Ia Selamat dari Tipu Daya dan Tipu Muslihat dari Semua Arah Golongan Kanan, Golongan Kiri, Golongan Depan maupun Golongan Belakang dan yg Selamat dari Tipu Daya Si Riyaa hanya Golongan Bawah dan Atas Itulah Golongan Si Khusu' hanya kepada Alloh SWT saja Segala Aktivitasnya. Alloh SWT Mengkisahkan Prosesnya ini di QS. Al Arof Ayat 13 s.d. 17 :

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَـكَ  اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ

"[Alloh SWT] Berfirman : "Maka, Turunlah Kamu darinya [Jannah Iman] karena Kamu ndak Sepatutnya Menyombongkan Diri didalamnya [Iman itu]. Keluarlah, Sesungguhnya Kamu Termasuk Makhluk yang Hina [Rendah Hawa Nafsunya]".

قَالَ اَنْظِرْنِيْۤ  اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

"[Iblis] Menjawab : "Berilah aku Penangguhan Waktu [Kesempatan], Sampai Hari Mereka dibangkitkan [Kembali Imannya]".

قَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ

"[Alloh SWT] Berfirman : "Benar, Kamu Termasuk yang diberi Penangguhan Waktu [Maka Hawa Nafsu Tetap diizinkan Menggoda Si Iman]".

قَالَ فَبِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ

"[Iblis] Menjawab : "Karena Engkau telah Menyesatkan Aku [Taqdirnya spt itu Hawa Nafsu itu], Pasti Aku akan Selalu Menghalang-halangi Mereka [Iman Islam dkknya] dari JalanMU yang Lurus itu [Maka Hawa Nafsu itu Terus Menerus Menggoda dan Menguji Umat]".

ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ؕ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ

"Kemudian Pasti Aku akan Mendatangi Mereka [Menipu Daya dan Menguji] dari Depan, dari Belakang, dari Kanan, dan dari Kiri Mereka [Dari Empat Arah hanya Atas Bawah Si Khusu' saja yg Selamat]. Dan Engkau ndak akan Mendapati Kebanyakan Mereka Bersyukur [Tidak Ada yang Selamat Iman dan Amalnya]".

SOLUSI RIYA :
1. Prasangka Baik Terhadap Siapapun dan Apapun [Berpikir ndak Aneh-aneh]
2. Ikhlas [Ploong dan Damai Selalu]
3. Khusu' [Sadar Diri dan Eling Lan Waspada Selalu]

*Kalian Baca juga Ttg “MAKRIFAT RIYAA DIRI” ini dari Seri 1 s.d. 6 Ini, sebab Ini Pelajaran yang Sangat Penting sekali Tuk Bisa diaplikasikan didalam Kehidupan Sehari-hari (save).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKRIFAT SABAR BIAR SUBUR

MAKRIFAT KITAB BULAN SHOFAR KE-1

INFO KITAB TIRAKAT TUAN SYEKH ABDUL QODIR JAILANI