MAKRIFAT CARA TALQIN
Moch Djamhar Abdul Karim :
============
MAKRIFAT
CARA TALQIN
============
Seri : Ketiga
Edisi : Muthola’ah Kutub Md
“Berkata Syekh Mahmud Afandy Al-Iskandari dicatatan Pinggir (Haamisy) :
إن التوحيد وذكرالله أقرب الطريق إلى الله تعالى بأن يكون بتلقين مرشد كامل متصلة سلسلته إلى سيد المرسلين
“Sesungguhnya Tauhidulloh dan Dzikrulloh itu Lebih Dekat kepada Jalan Menuju Alloh SWT dgn Adanya Talqin dari Seorang Mursyid yg Kaamil yg Bersambung Silsilahnya itu kepada Sayyidil Mursaliin, yakni : Rosululloh S.A.W.”.
“Ada dikitab Bustaanusy Syareat d.l.l. Ttg Peristiwa Proses Talqin Kalimatut Taqwalloh sbg Awal dari yg diharapkan kepada Lebih Dekatnya Jalan (Thoreqat) Menuju Alloh SWT, ketika itu Sayyidina Ali bin Abi Tholob Karomalloh WajHaH meminta kpd Rosululloh S.A.W. Mengajarkan kpdnya suatu Cara yg Mudah dan yg Paling Bernilai serta yg Paling Cepat kpd Jalan Keselamatan. Lalu Nabi S.A.W. Menanti Malaikat Jibril A.S. Tuk Memberikan Jawapannya dari Sumber Ilahi Robbi. Maka Turunlah Jibrail A.S. kpd Nabi S.A.W. dan Mentalqinkan Beliau dgn Tiga Kali Pengulangan Kalimat Taqwalloh kemudian Nabi S.A.W. Mentalqinkan Ali KaromalloHu WajHaH sebagaimana spt Jibril A.S. tadi kemudian Datanglah Para Sahabat yg Lainnya maka Nabi S.A.W. Mentalqinkan Mereka Semuanya sebagaimana Jibril A.S. Mentalqinkan Beliau tadi setelah itu Beliau Bersabda : “Roja’naa Minal JiHaadil Ashghori Ilal JiHaadil Akbari, Kita Telah Kembali dari Jihad yg Kecil kpd Jihad yg Besar”. Adapun yg dimaksud Jihad yg Besar adalah “Jihadun Nafs”. Sebagaimana Sabda Rosululloh S.A.W. :
أعدى أعدائك نفسك التى بين جنبيك
“Musuh yg Paling Besar adalah NafsuMu yg Berada diantara RusukMu”. Maka ndak akan Berhasil Mahabbah kpd Alloh SWT kecuali sesudah Memaksa Musuh-musuhMu didalam WujudMu dari Nafsul Ammaaroh, Nafsul Lawwamah, Nafsul Mulhamah maka Kamu Sucikan Nafsu-nafsu itu dari Segala Akhlak yg Tercela (Madzmumah) Bangsa Nabati, Hewani dan Insani seperti Menyukai Menambah Makan, Minum, Tidur, Main-main, dan juga Ego Diri seperti : Marah, Mencaci, Memukul, dan Kasar serta Sifat Syaithoniyyah spt : Takabur, ‘Ujub (Bangga Diri or Merasa), Hasud, Dendam d.l.l. Maka Itulah Sebagian Musuh-musuhMu yg harus diperangi Terus Menerus hingga Akhir HayatMu”.
“Dalam Kitab-kitab yg Lain dikisahkan Senada bahwa Sayyidina Ali KaromalloHu WajHaH Bertanya : “Ya Rosululloh, Tunjukan kpdKu atas yg Lebih Dekat-dekatnya Thoreqat (Jalan) Menuju Alloh SWT dan yg Lebih Mudah buatKu Ibadah dan yg Lebih Utama disisi Alloh SWT.?.”, maka Nabi S.A.W. Bersabda : “Wajib atasMu Mendawamkan Dzikrulloh didalam Kholwat”, Ali Bertanya : “Bagaimana Dzikirnya.?.” Nabi S.A.W. Menjawab : “Pejamkan Kedua MataMu dan Dengarkan Aku 3x lalu Kamu Ucapkan 3x dan Saya Mendengarkannya” lalu Nabi S.A.W. Bersabda : “Laa IlaaHa IllallooH” 3x dgn Memejamkan Kedua Matanya dan Meninggikan Suaranya dan Ali Mendengarkannya dgn Seksama kemudian Ali Mengucapkannya 3x sambil dipejamkan Kedua Matanya dan Meninggikan Suaranya sedangkan Nabi S.A.W. Mendengarkannya”.
“Kalau di Md ketika Mengucapkan : “Laaa” Keadaan Diri sangat Fokus lalu Kepala Tundukan sambil Mata dipejamkan sambil digerakan dari Puser sampai ke Ubun-ubun lalu ketika Mengucapkan “ilaaaHa” sambil Menggerakkan Kepala dan Wajah Menghadap ke Dada Sebelah Kanan kemudian ketika Mengucapkan : “illaalloooH” sambil Menggerakkan Kepalanya ke Dada Sebelah Kiri yg diarahkan ke Titik Jantung (Qolbu) cukup 3 Kali saja karena setelah itu cukup digodam Qolbunya saja sbg Sasarannya”.
*Lebih Jelasnya Baca Tata Cara Talqin Nafsul Amaroh Md yg pernah Saya Posting Beberapa Kali Tuk Me-refresh saja.
Komentar